Melongok Dunia Boneka di Papermoon Puppet Theatre Yogyakarta

Papermoon Puppet Theatre di Yogyakarta menyimpan beragam boneka.

oleh Komarudin diperbarui 09 Des 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2018, 05:00 WIB
Papermoon Puppet Theatre
Papermoon Puppet Theatre di Yogyakarta menyimpan beragam boneka pertunjukan (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta – Berkunjung ke Yogyakarta selalu menyimpan kenangan tersendiri. Salah satunya saat berkunjung Papermoon Puppet Theatre di Desa Sembungan, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta.

Liputan6.com sempat mengunjungi studio Papermoon saat mengikuti program#jalan2jenius pada akhir November 2018 lalu. Beberapa pendiri dan pengurus studio tersebut menyambut para peserta dengan ramah.

"Didirikan pada 2006. Kebetulan saya mempunyai ketertarikan dengan dunia seni rupa dan seni pertunjukan. Kemudian saya menemukan medium teater boneka jadi medium yang bisa di mix dengan berbagai seni. Mulai dari seni musik, rupa, teater," kata pendiri Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani.

Bangunan dua lantai tersebut, menyimpan banyak boneka dengan beragam bentuk dan beberapa sketsa. Tak seperti Unyil, pihak Papermoon Puppet selalu membuat boneka baru setiap kali pertunjukkan.

"Kami buat satu bonek untuk satu cerita. Jadi, memang banyak banget bonekanya," kata perempuan yang akrab disapa Ria itu.

Bagi Ria, boneka medium yang akrab sejak kita kecil. Sebelum seorang anak bisa bicara saja, orangtua sudah menaruh boneka di dekat anaknya, tidak laki-laki atau perempuan.

"Nah, dari situlah terlihat bahwa orang reseptif banget dengan medium boneka," ujar perempuan yang sempat sempat mendapat bea siswa di New York untuk mempelajari seni teater boneka.

Papermoon Puppet Theatre bukanlah tempat yang terbuka untuk umum. Namun, bisa berkunjung melalui perjanjian agar mereka bisa mengapresiasi karya-karya yang ada di studionya.

"Banyak yang kira Papermoon selalu bikin pertunjukan reguler, ruang ini adalah dapur, tempat ini studio buat boneka, bikin cerita, latihan, ini bukan tempat yang bisa dikunjungi orang kapan pun," ungkap Ria.

Ria beralasan, sebagai seniman ia mempunyai tugas untuk membuat karya. Jika dibuka tiap saat, maka waktunya akan habis untuk pengunjung Papermoon Puppet Theatre, bukan untuk berkarya.

Papermoon Puppet Theatre sempat dimasukkan ke dalam salah satu adegan di film Ada Apa Dengan CInta? 2 (AADC2). Adalah Nicholas Saputra, pemeran utama film fenomenal itu yang meyakinkan sutradara Riri Riza untuk memasukkan salah satu kisah Papermoon Puppet ke dalam adegan film.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya