Gara-Gara Hoaks Bencana, Pariwisata di Bali Sempat Merugi Rp 11 Triliun

Tak hanya di Bali, pariwisata di Lombok juga mengalami kerugian triliunan rupiah gara-gara hoaks bencana alam.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2018, 22:15 WIB
Diterbitkan 19 Des 2018, 22:15 WIB
Gara-Gara Hoaks Bencana, Pariwisata di Bali Sempat Merugi Rp 11 Triliun
Tak hanya di Bali, pariwisata di Lombok juga mengalami kerugian triliunan rupiah gara-gara hoaks bencana alam. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jakarta - Berita bohong atau hoaks yang muncul saat bencana telah menimbulkan kerugian besar. Salah satunya pada sektor pariwisata.

"Selalu ada kepentingan di balik hoaks, karena itu kita memerlukan sistem informasi yang akurat untuk meng-counter hoaks," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei di Jakarta, Rabu (19/12/2018), dilansir Antara.

Ia mengatakan hoaks seringkali muncul saat terjadi bencana dan merugikan masyarakat yang menjadi korban. Salah satu contohnya adalah saat erupsi Gunung Agung di Bali pada 2017-2018.

Hoaks yang disebar menyebabkan 1 juta wisatawan berkurang dan kerugian capai Rp 11 triliun di sektor pariwisata. Begitu pula dengan gempa Lombok pada 2018 yang menyebabkan 100.000 wisatawan berkurang dan kerugian mencapai Rp 1,4 triliun di sektor pariwisata.

Selain menimbulkan kerugian sektor pariwisata, hoaks juga akan menimbulkan teror bagi masyarakat.

"Kita sudah mengingatkan masyarakat agar jangan mempercayai hoaks, tapi selalu memantau informasi yang dikeluarkan lembaga terkait," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya