Selamat, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Dapat Bintang 4 dari Skytrax

Dengan bintang 4 dari Skytrax, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sejajar dengan Bandara Paris CDG dan Bandara Internasional Perth Australia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 20:45 WIB
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Sebelumnya, Bandara Sultan Syarif Kasim II hanya menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia untuk informasi penerbangan. (Liputan.com/Herman Zakharia)

Pekanbaru - Skytrax, perusahaan internasional pemeringkat di bidang aviasi memberikan empat bintang untuk Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Kota Pekanbaru, Riau. Dengan begitu, Bandara Pekanbaru sejajar dengan bandara lainnya, seperti Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Paris CDG, dan Bandara Internasional Perth Australia.

Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait mengatakan, penilaian bintang empat itu didapatkan setelah Skytrax melakukan survei terhadap keseluruhan sistem pelayanan di bandara tersebut.

Bintang empat untuk bandara regional itu meliputi ketepatan waktu jadwal keberangkatan dan kedatangan, evaluasi terhadap fasilitas bandara, kenyamanan dan kebersihan terminal, hingga gerai belanja, makanan, staf dan sekuriti.

Jaya menjelaskan, Skytrax adalah perusahaan berbasis di Inggris yang melakukan survei untuk menentukan maskapai, bandar udara, hiburan dalam pesawat, staf, dan elemen perjalanan udara terbaik lainnya. Penghargaan bintang empat untuk Bandara Pekanbaru, lanjutnya, didapatkan sebagai hasil kerja keras semua pihak untuk memperbaiki fasiltias dan layanan publik itu.

"Tidak lah (bayar). Skytrax lembaga bonafide dan profesional. Memang harus diajukan permohonan dan AP 2 menanggung biaya operasional tim dari London ke Bandara Pekanbaru. Lelah juga untuk bisa dapat empat bintang," kata Jaya, di Pekanbaru, Rabu (26/12/2018), dilansir Antara.

PT Angkasapura (AP) 2 selaku pengelola bandara bisa terus berinvestasi untuk meningkatkan layanan di Bandara Pekanbaru. Pada tahun ini, mereka merampungkan perpanjangan landas pacu dari 2.240 meter menjadi 2.600 meter. Nilai investasi yang sudah digelontorkan BUMN tersebut senilai Rp 207,5 miliar.

Di Bandara tersebut kini ada 10 maskapai nasional dan asing yang terbang menuju dan berangkat dari Kota Pekanbaru.

Bandara SSK II kini sering dijadikan lokasi foto wisatawan dan pengunjung. Lokasi yang paling banyak dijadikan tempat berfoto adalah bagian depan terminal penumpang karena bentuk bangunannya yang modern, ada tulisan besar bertuliskan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, taman asri lengkap dengan air mancurnya.

 

Bandara Bersejarah

Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Bandara Sultan Syarif Kasim II mulai menerapkan penggunaan Bahasa Melayu pada 1 Mei 2018. (Liputan.com/Herman Zakharia)

Bandara SSK II Pekanbaru merupakan bandara peninggalan Sejarah dari zaman kemerdekaan melawan penjajah Belanda dan Jepang. Saat itu disebut landasan udara terdiri atas tanah yang dikeraskan dan digunakan sebagai Pangkalan Militer.

Pada 1960, pemerintah mengoperasikan bandara ini menjadi bandara perintis dan mengubah nama dari Landasan Udara menjadi Pelabuhan Udara Simpang Tiga. Nama Simpang Tiga diambil karena lokasinya berada tiga jalan persimpangan yaitu jalan menuju Kota Madya Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hulu.

Berdasarkan Rapat Kepala Kantor Perwakilan Departemen Perhubungan pada 23 Agustus 1985 nama Pelabuhan Udara Simpang Tiga diganti menjadi Bandar Udara Simpang Tiga terhitung mulai 1 September 1985.

Pada 1 April 1994, Bandar Udara Simpang Tiga bergabung dengan Manajemen yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II(Persero) dan disebut dengan Kantor Cabang Bandar Udara Simpang Tiga.

Belakangan, berubah nama menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden No.Kep.473/OM.00/1988-AP II tgl 4 April 1998 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 29 April 2000.

Pada 2009 dimulai peluasan Bandara Sultan Syarif Kasim II oleh pihak PT Angkasa Pura II yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Peluasan ini direncanakan akan diselesaikan pada akhir 2011 dan dibangun sebagai persiapan menghadapi Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2012.

Pada 16 Juli 2012 lalu, manajemen PT Angkasa Pura II yang juga dihadiri oleh Gubernur Riau pada saat itu HM Rusli Zainal beserta pejabat Pemda dan anggota DPRD Pemprov Riau meresmikan pengoperasian Terminal baru Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Pada 2013, oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bandara Sultan Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Bandara dengan Toilet terbersih skala Nasional. Bandara Sultan Syarif Kasim II berhasil menjadi juara 1 yang mendapatkan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara Tahun 2013.

Pada tahun yang sama juga bandara ini berhasil dianugerahi penghargaan Best Airport 2012 yang kemudian dijadikan sebagai tujuan Benchmark untuk 12 bandara lainnya yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero).

Penghargaan terakhir didapatkan Bandara SSK II pada September 2018, yaitu Penghargaan Prima Utama dari Kementerian Perhubungan. Penghargaan Prima Utama diberikan kepada bandara yang memiliki nilai pelayanan tertinggi berdasarkan hasil survey dan asesmen oleh tim dewan juri dimana penghargaan ini diterima oleh Director of Airport Service & Facility.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya