Macam-Macam Jas Hujan, Kenali agar Tidak Salah Pilih

Jas hujan harus dipilih dengan tepat agar pemakainya tidak basah saat menembus hujan.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Jan 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 16:00 WIB
Jas hujan
Jas hujan model setelah yang berbahan taslan produksi Masterain dan Carol. (dok. Istana Payung)

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan diprediksi terus berlangsung hingga April mendatang. Para pengendara motor harus mempersiapkan jas hujan untuk mengantisipasi agar mereka tidak kehujanan saat berkendara.

Di pasaran, sering dijumpai berbagai jenis dan model jas hujan, mulai dari yang harganya tinggi hingga rendah dengan bahan plastik. Johanes Paulus, CEO Istana Payung yang memproduksi jas hujan merek Masterain dan Carol, terdapat tiga jenis jas hujan yang harus diketahui oleh masyarakat.

"Jenisnya ada HDPE, PVC plastik, dan jenis jahitan berbahan parasut," kata Johanes.

Jenis HDPE terbuat dari plastik tipis, fungsinya sebagai jas hujan darurat. Karena bahannya yang tipis, jas hujan ini dibanderol dengan harga yang lebih murah.

Yang kedua, ada jas hujan berbahan PVC plastic press. Jas hujan ini tergolong murah, hanya saja masih kurang kuat untuk menerjang hujan.

Terakhir ada jenis jahitan. Jenis jahitan ini umumnya berbahan parasut, yang mana taslan merupakan bahan yang terbaik. Jas hujan ini merupakan jenis paling bagus, hanya saja harganya lebih mahal.

Tak hanya jenisnya, jas hujan juga diklasifikasikan berdasarkan modelnya. "Modelnya itu ada raincoat, ponco, dan setelan yang terdiri atas baju dan celana," kata Johanes.

 

Beda Model, Beda Perawatan

Jas Hujan Ponco
Jas Hujan Ponco tidak dianjurkan bagi pengendara sepeda motor. (NTMC Polri)

Model raincoat adalah model yang umum dipakai oleh pejalan kaki dan polisi yang bertugas di kala hujan. Ada juga model ponco, model inilah yang masih diminati oleh supir ojek online karena kepraktisannya.

Johanes mengatakan, jas hujan produksinya bermodelkan setelan. "Model inilah yang banyak disukai oleh konsumen," tukas Johanes. Selain itu, jenisnya pun merupakan jenis jahitan yang berbahan parasut taslan," katanya.

Bahan taslan, sambung dia, memiliki keunggulan, yakni tidak panas saat dipakai karena bahannya seperti kain. Hanya saja, bahan ini bisa menjadi lembab apabila menerjang hujan deras. Karena itulah, jas hujan ini harus dirawat dengan cara dijemur.

"Daripada bahan lain seperti PVC yang dijemur bisa mengeras, bahan ini aman untuk dijemur," ucapnya.

Para bikers harus memerhatikan jas hujan yang dipilihnya. "Bila memilih model setelan, perhatikan bagian tengah celananya," kata Johanes. Sebab, jas hujan harus diberi ruang di bagian tengah celananya sehingga tidak mudah robek," tutupnya. (Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya