Gebyar Pesona Budaya Garut 2019 Penuh Sajian Menarik

Rangkaian Gebyar Pesona Budaya Garut dibuka 6 April, mulai pukul 08.00 WIB.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Apr 2019, 20:23 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2019, 20:23 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Acara Pemerintah daerah yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan dipenuhi kegiatan seni budaya yang menarik

Liputan6.com, Garut Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) akan kembali hadir 6-7 April 2019. Acara Pemerintah daerah yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan dipenuhi kegiatan seni budaya yang menarik. Tujuannya adalah untuk memperingati hari jadi Garut ke-206.

Rangkaian Gebyar Pesona Budaya Garut dibuka 6 April, mulai pukul 08.00 WIB. Dilanjutkan Helaran/Carnaval Seni Budaya Tradisional yang diikuti 12 Komunitas Budaya/Adat, 23 Seni Tradisional dari 5 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Kegiatan ini juga ada dimeriahkan Rampak Silat Bambu Runcing yang menampilkan 700 pendekar dari 29 padepokan silat. Ada juga Musik Angklung & Arumba yang dibawakan kaum disabilitas. Kemudian dilanjutkan penampilan Tari Pesona Indonesia dari Sanggar Seni Sari Kota Inten. Lalu ada 206 orang membawakan alat musik Celentung untuk pemecahan Rekor MURI.

Malam harinya, ada Pagelaran Seni Dangiang Tandang pukul 19.30-23.30 WIB. Di sini akan ada Seni Dangiang Tandang (Opening Ceremony) dengan Tema Garut Tandang Ngahibarkeun Dangiang yang dibawakan 300 penari pelajar. Ditutup dengan penampilan band lokal dan artis dari Ibu Kota.

“Tujuannya adalah untuk melestarikan seni dan budaya. Selain itu mendukung pariwisata daerah dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, Selasa (2/4).

Budi Gan Gan mengatakan, selain aneka pertunjukan budaya, GPBG 2019 memiliki acara pameran, bazar, budaya batik Garutan, pengrajin kulit (tas, jaket, tas, sepatu), parade seni, dan pesta rakyat.

"Akan ada 150 stan UMKM termasuk perwakilan dari 4 negara yang ikut promosi. Bahkan, enam duta besar dari negara-negara sahabat menghadiri acara ini," ungkap Budi Gan Gan.

Budi Gan Gan menjelaskan, target yang paling penting dari GPBG adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia. Karena dengan aneka ragam seni, budaya dan atraksi yang disuguhkan pada event ini, menjadi daya tarik yang kuat untuk mendatangkan wisman dan wisnus ke Garut.

"Target dari acara ini adalah mendatangkan 150 ribu wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri. Di kesempatan ini, kami akan memaksimalkan promosi destinasi Wisata yang ada di Garut," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya
selama ini, ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya wisman, 60 persen dipengaruhi oleh faktor budaya.

 

Sementara itu, Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, acara ini sangat menarik hingga masuk dalam Calendar of Event (CoE) 100 Wonderful Event Nasional 2019. CoE Wonderful Indonesia 2019 menjadi salah satu magnet untuk mendatangkan wisman ke Indonesia.

“CoE 2019 terdiri atas 60 event budaya, 30 alam dan buatan, 10 destinasi prioritas yang penyelenggaraanya mamadukan nilai budaya dan komersial atau cultural values dan commercial values,” ujar Rizki, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung.

Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kemenpar, Wawan Gunawan mengatakan, kegiatan ini akan menjadi pengungkit dalam pergerakan ekonomi. Karena mempunyai potensi yang sangat kuat untuk mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara untuk datang ke Garut.

“Digelarnya acara ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat. Wisata Kabupaten Garut juga ikut terpromosikan kepada wisnus dan wisman,” kata Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran GPBG ini. Dikatakannya, selama ini, ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya wisman, 60 persen dipengaruhi oleh faktor budaya.

“Jadi ketika ada pertunjukan budaya yang menyentuh hati nurani masyarakat, akan menjadi daya tarik positif yang sangat tinggi. Sehingga berpengaruh dalam peningkatan kunjungan wisman dan wisnus,” kata Menpar Arief Yahya.

Melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Garut, Menpar pun menilai bahwa masyarakat sudah sangat siap menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Terlebih Garut sejak sebelum zaman kemerdekaan sudah dikenal dengan kekayaan budaya, alam dan kulinernya.

“Sekarang ini tinggal meningkatkan promosi Garut agar supaya bangkit lagi pariwisatanya. Menyatukan stakeholder pariwisata, atau yang kita sebut unsur pentahelix,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Bicara soal destinasinya, Garut sudah sejak lama dikenal sebagai Swiss-nya Jawa atau “Swiss Van Java” yang memiliki potensi alam yang spektakuler untuk dijadikan objek wisata.

Beberapa objek wisata di Garut antara lain kawah gunung berapi Talaga Bodas, kolam renang di tengah perbukitan di Bukit Kacapi, Kebun Mawar Situhapa, Pantai karang dengan air terjun mini di Pantai Rancabuaya, Pantai Cijeruk, Pantai Taman Manalusu, Curug Nyogong, Curug Mala, Curug Ciarjuna, dan Curug Cibadak.

Bagi yang suka mendaki gunung, bisa mencoba menaklukan Gunung Guntur. Dari puncaknya pada ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut, Anda bisa melihat deretan gunung yang ada di Jawa Barat, mulai dari Ciremai hingga Cikuray.

Objek wisata lain adalah Hutan Mati Gunung Papandayan, hutan pinus Leuweung Oko atau The Great Oko, Puncak Guha, Pemandian Air Panas Sukasono serta Gunung Piramida Sadahurip yang konon menyimpan harta karun dan piramida pada bagian bawah gunung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya