6 Manfaat Jali Jali, Biji Olahan Bubur yang Sudah Lama Dilupakan

Biji jali jali dahulu sering diolah menjadi bubur. Kini, tak banyak orang yang mengonsumsinya.

oleh Putu Elmira diperbarui 16 Mei 2019, 04:06 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 04:06 WIB
Jali Jali
Pohon Jali Jali (dok. Istimewa/Fairuz Fildzah)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal lagu Jali Jali? Lagu yang dipopulerkan oleh Benyamin Sueb dengan orkes keroncong M. Sagi itu menjadi lagu khas Betawi.

Lagu tersebut berasal dari kata buah jali. Jali merupakan tumbuhan biji-bijian yang berbentuk oval, keras, dan berwarna putih. Tanaman ini termasuk tanaman liar yang tumbuh di mana-mana dengan daun panjang dan runcing.

Sebutan jali jali pun banyak seperti kali watu atau jangle di Jawa, Jelim atau anajali bareh di Sumatera, jelei atau luwong di Kalimantan, klumba di Papua, dan lele atau irule di Sulawesi. Jali jali mengandung asam amino, alkaloid, vitamin, protein, kalsium, zat besi, magnesium, klorida, dan glukosa.

Biasanya jali jali diolah menjadi bubur, minuman, bahkan puding. Berikut Liputan6.com rangkum 6 manfaat jali jali yang sudah banyak dilupakan banyak orang dilansir dari Health Line, Selasa, 12 Mei 2019.

1. Cocok untuk Diet

Makan jali jali dapat membuat Anda merasa kenyang karena kandungan seratnya yang tinggi. Sangat cocok untuk Anda yang sedang melakukan diet. Serat yang terdapat dalam jali jali dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Akibatnya rasa kenyang menjadi lebih lama.

2. Menurunkan Kolesterol

Kandungan beta-glukan atau zat yang terdapat dalam jali jali terbukti dapat menghindari kolesterol dan mengurangi kadar kolestrol jahat dalam tubuh. Sebuah penelitian membuktikan orang-orang yang menderita kolesterol tinggi melakukan diet gandum, beras merah, dan jali jali. Setelah lima minggu, orang yang diet dengan jali jali kadar kolesterolnya turun hingga tujuh persen daripada diet lainnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Jali Jali
Biji Jali Jali (dok. Istimewa/Fairuz Fildzah)

Memakan jali jali selain menurunkan kolesterol dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dan tingginya kolesterol jahat merupakan faktor dari penyakit jantung. Dengan demikian, rutin makan jali jali dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

4. Menghindari Diabetes

Jali jali dapat mengurangi risiko diabetes tipe dua dengan menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin. Jali jali yang kaya akan serat larut dapat memperlambat penyerapan gula ke aliran darah Anda.

5. Menghindari Kanker Usus Besar

Makan biji-bijian selalu dikaitkan dengan kemungkinan rendah menderita penyakit kronis seperti kanker usus besar. Kandungan serat yang tinggi dalam jali jali dapat menghindari Anda dari kanker usus besar. Seratnya yang tidak mudah larut saat dicerna sangat membantu untuk membersihkan usus. Kandungan antioksidan, asam fitat, asam fenolat, dan saponin dapat melindungi dari kanker atau memperlambat perkembangannya.

6. Menghindari Batu Empedu

Batu empedu memang tidak menimbulkan gelaja apa pun. Namun, lama-kelamaan bisa menyebabkan partikel padat di kantong empedu tersangkut dalam saluran empedu. Hal tersebut akan menyebabkan rasa sakit hingga mengharuskan operasi. Serat yang terkandung dalam jali jali dapat mencegah pembentukan batu empedu, membantu fungsi kantong empedu, serta mengurangi risiko operasi batu empedu.(Fairuz Fildzah)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya