Predator Seksual Anak Tak Berkutik Usai Terjebak Foto Hasil Rekayasa di Tinder

Si pembuat foto rekayasa yang kemudian diunggah di Tinder mengaku memiliki teman perempuan yang jadi korban predator seksual anak.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Jun 2019, 02:02 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 02:02 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa dari California mencari berbagai cara untuk menangkap basah para predator seksual anak. Ia pun menggunakan aplikasi filter gender Snapchat untuk menghasilkan tampilan seperti anak di bawah umur.

Tak disangka, aksinya tersebut berhasil menjerat seorang predator seksual. Yang lebih mengejutkan lagi, sosok itu berprofesi sebagai polisi.

Mahasiswa yang berhasil menjerat polisi itu bernama Ethan. Pemuda berusia 20 tahun yang berasal dari area Teluk San Francisco itu menggunakan aplikasi yang sedang hype untuk tampil menjadi seorang anak perempuan berusia 16 tahun bernama Esther.

Dilansir dari People, Kamis (13/6/2019), Ethan kemudian membuat akun Tinder dan menggunakan foto hasil rekayasa tersebut sebagai foto profil. Segera saja ia mendapatkan pesan dari seorang lelaki bernama Rob.

Setelah diteliti Ethan meyakini lelaki yang menggodanya di Tinder itu adalah lelaki bernama Robert Davies, seorang petugas Kepolisian San Mateo.

"Saya yakin dia mengirimkan pesan padaku, 'Apakah kamu mau keluar malam ini untuk bersenang-senang?' dan saya memutuskan mengambil keuntungan dari itu," ujar Ethan kepada NBC.

Perbincangan kemudian beralih ke sebuah aplikasi perpesanan bernama Kik. Masih dengan menggunakan nama Esther, Ethan berusaha menjelaskan pada petugas polisi itu bahwa ia masih berusia 16 tahun.

Namun, Ethan mengklaim jawaban predator seksual itu kepadanya justru semakin menjurus pada pelecehan seksual. Ethan pun melapor kepada Silicon Valley Crime Stopper pada 11 Mei 2019 lalu. Dua hari kemudian, detektif dan Departemen Kepolisian San Jose menggelar investigasi kriminal.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Hasil Investigasi

Si pembuat foto rekayasa yang kemudian diunggah di Tinder mengaku memiliki teman perempuan yang jadi korban predator seksual anak.
Ilustrasi terborgol. (dok. Photo by niu niu/Unsplash)

Polisi kemudian menemukan fakta yang sesuai dengan pelaporan Ethan. Detektif juga bisa mendapatkan tangkapan layar atas perbincangan yang dilakukan. Hasilnya, polisi menemukan Robert Davies mencoba untuk melakukan aktivitas seksual.

Detektif kemudian menerbitkan perintah pencarian. Davies akhirnya ditahan pada 6 Juni 2019 setelah detektif menemukannya. Dia pun dikenakan tuduhan mencoba berbuat kejahatan pidana. Kini, ia ditahan dengan jaminan 50 ribu dolar AS.

Saat kejahatan terjadi, berdasarkan keterangan Departemen Kepolisian San Mateo, Davies sedang bebas tugas dan berada di negara bagian lain. Sementara, Ethan mengungkapkan alasan ia beraksi demikian adalah karena ia memiliki seorang teman perempuan yang dicabuli saat masih anak-anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya