Kata Desainer Topi Ratu Elizabeth II soal Tradisi yang Berubah di Royal Ascot

Liputan6.com, Jakarta - Balap kuda Royal Ascot yang berlangsung selama lima hari yang dimulai sejak Selasa, 18 Juni 2019 dihadiri oleh deretan anggota keluarga kerajaan Inggris dan tamu-tamu istimewa.

Melansir People, Kamis (20/6/2019), Ratu Elizabeth II telah hadir di Royal Ascot sejak 1962. Gelaran ini juga sangat identik dengan fashion hingga banyak tamu yang telah mempersiapkannya dari jauh hari.

"Semua orang melakukan upaya yang luar biasa, dan itu fantastis," kata Rachel Trevor-Morgan, desainer topi Ratu Elizabeth II kepada People di studionya di London.

"Beberapa orang sedikit (terganggu) tentang aturan, karena ada aturan ketat di Ascot, tapi saya pikir itulah yang membuatnya menjadi seperti ini," tambah Rachel.

Tahun ini, untuk pertama kalinya panita mengatakan bahwa para tamu dapat memilih pakaian dengan gender apa saja yang paling mencerminkan diri mereka.

"Saya pikir kita mungkin melihat beberapa hal. Ini sangat keren dan ini cara cerdas untuk memindahkan segala sesuatu tanpa menghilangkan formalitas," jelas sang desainer.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Secara tradisi, "aturan" menentukan bahwa perempuan di Royal Enclosure harus mengenakan gaun atau rok "dengan panjang sederhana yang didefinisikan sebagai jatuh tepat di atas lutut atau lebih panjang".

Gaun dan atasan harus "memiliki tali satu inci atau lebih besar" dan topi harus dipakai setiap saat. Fascinator tidak diizinkan, tetapi headpiece diperbolehkan selama memiliki "dasar yang kuat 4 inci atau lebih".

Sedangkan untuk jumpsuit yang melewati lutut diperbolehkan untuk dipakai seperti halnya celana panjang dan "bahan dan warna yang serasi".

Ratu Elizabeth II memilih topi dari Trevor-Morgan pada Rabu, 19 Juni 2019. Namun sang desainer tidak pernah tahu persis tampilan mana yang akan dipilih sampai raja keluar.