Demi Kemajuan Pariwisata, Guru Harus Memahami Generasi Milenial

Dalam Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Guru di Surabaya, Rabu (19/6/2019), pembicara dari Widyaiswara Madya Kemenpar Abdul Kohar Rifai SE MM menyoroti pentingnya guru menguasai dunia kepariwisataan.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 21 Jun 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 10:30 WIB
Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan
Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan

Liputan6.com, Jakarta Guru memiliki peran penting bagi pariwisata di Indonesia. Merekalah yang akan menanamkan kecintaan pada dunia kepariwisataan kepada siswa yang merupakan generasi penerus. Namun bagaimana bisa menanamkan kecintaan pada dunia pariwisata kalau tidak memahami kepariwisataan. Karena itu seorang guru harus memiliki pengetahuan, wawasan dan memahami dunia pariwisata.

Dalam Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Guru di Surabaya, Rabu (19/6/2019), pembicara dari Widyaiswara Madya Kemenpar Abdul Kohar Rifai SE MM menyoroti pentingnya guru menguasai dunia kepariwisataan. Sebab profesi guru tak sekadar pengajar di sekolah tetapi juga memiliki peran penting di masyarakat.

"Seorang guru harus paham dunia kepariwisataan karena bagaimana bisa mentransformasikannya kepada siswa kalau tidak memahami pariwisata. Paling tidak guru harus mengerti apa itu produk pariwisata dan destinasi pariwisata," kata Abdul Kohar dalam paparannya.

Sebenarnya untuk memahami soal pariwisata, Abdul Kohar mengatakan guru bisa baca UU 10/ 2009. "Tapi untuk bisa menggambarkan lebih rinci kepada siswa tentang sebuah destinasi pariwisata, agar bisa lebih membangkitkan ketertarikan pada siswa, guru tentunya harus sudah mengunjinginya. Karena itu saya sepakat agar wajah para guru tidak "peteng", sekali kali ajak guru berwisata," kata Abdul Kohar.

Lebih jauh, dalam pemaparannya Abdul Kohar mengatakan penting memberi peran guru didalam pembangunan kepariwisataan Indonesia. Ia pun berharap dalam setiap mengajar guru bisa menyelipkan narasi soal pariwisata, destinasi yang pernah dikunjungi, pengalamannya kepada siswa. Sehingga siswa bisa membayangkannya dan timbul daya tarik untuk mengunjunginya. "Kesadaran ini harus ditanamkan pada setiap guru saat mengajar di sekolah," ujar Abdul Kohar.

Sementara itu Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Ira Mayasari S Pd kemajuan dunia pariwisata Indonesia ke depan akan ditentukan oleh generasi milenial. Karena itu penting bagi guru untuk memahami dunia kepariwisataan karena gurulah yang langsung menangani generasi milenial yang merupakan siswa-siswi mereka.

"Penting bagi kita menyiapkan SDM untuk menghadapi tourism 4.0, apa-apa saja yang harus disiapkan, kendala-kendalanya dan tantangan ke depannya. Di sinilah peran guru sangat dibutuhkan, karena ditangan mereka lah yang membentuk SDM kita di masa depan," kata Ira Mayasari.

Menurut Ira, seiring dengan perkembangan zaman dan revolusi industri 4.0, konektivitas dan interaksi sudah tidak bisa dibatasi. Era digitalisasi, informasi dan komunikasi juga kini semakin berkembang pesat. Maka dari itu SDM yang memiliki kemampuan dan cepat menyesuaikan teknologi sangat dibutuhkan. "Karena generasi milenial tumbuh di era yang teknologi digital berkembang sangat pesat, maka guru pun harus bisa memanfaatkan teknologi untuk mengarahkan siswa ke hal yang positif," kata Ira.

Dikatakan Ira, era digitalisasi mendorong pelaku industri pariwisata membangun spot-spot foto yang menarik untuk ditampilkan dalam media sosial seperti FB dan instagram. "Sekarang banyak spot-spot foto di obyek wisata yang instagramble," katanya.

Ira juga menyoroti prilaku wisatawan yang kini lebih mandiri dengan memanfaatkan informasi yang lebih lengkap dari internet. "Nah perkembangan yang sangat pesat ini dibutuhkan SDM yang mumpuni. Guru lah yang menjadi tumpuan dasar bagi SDM generasi mendatang," kata Ira.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan pelatihan yang digelar pada Rabu, (19/6) di Harris Hotel & Convention Gubeng, Surabaya, ini sangat strategis. Terutama untuk menyatukan pemahaman tentang pariwisata yang baik dan benar.

"Oleh karena itu, kita bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Timur, juga dengan Dinas Pendidikan Jatim. Ini bentuk sinergitas di lapangan. Karena kalau bicara pariwisata, sangat panjang, lebar, dan melibatkan banyak hal," kata Giri 

Adapun pelibatan guru dalam pariwisata menurutnya untuk memberi pemahaman utuh kepada siswanya, khususnya mengenai pariwisata. "Kita sampaikan jika pariwisata adalah sektor yang sangat menjanjikan di masa depan. Sektor yang bisa merangkul siapa saja dan sektor mana saja. Namun, kita ingin ada persepsi yang sama soal pariwisata. Dan guru bisa menjadi penyambung informasi itu," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memberikan apresiasi atas keterlibatan para guru. Sebab, informasi yang mereka terima bisa langsung disampaikan ke para siswa.

"Sampaikan jika pariwisata adalah masa depan bangsa. Pariwisata adalah core economy yang akan menjadi penyumbang devisa nomor satu di Indonesia. Kita membutuhkan SDM-SDM andal untuk menanganinya. Dan kita membutuhkan guru untuk memberikan informasi itu," kata Arief. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya