Liputan6.com, Jakarta - Seniman muda, Muchlis Fachri alias Muklay, baru-baru ini digandeng untuk mengerjakan proyek bertajuk Sayangi Bumi Kurangi Sampah. Demi proyek tersebut, ia menyelesaikan tiga gambar bertema lingkungan hidup dengan gaya pop art hanya dalam seminggu.
Warna-warna cerah khas Muklay kental tergambar dalam tiga lukisan penuh detail itu. Wajah manusia, hewan-hewan, dan tumbuhan menjadi tokoh utama dalam gambarannya soal peduli bumi.
Advertisement
Baca Juga
"Sebenarnya ingin menggambarkan kalau hidup itu saling berkaitan. Enggak ada bedanya (manusia) sama tumbuhan atau binatang. Justru yang banyak merusak lingkungan itu kita sendiri," kata dia dalam jumpa pers di kawasan Sarinah, Kamis (18/7/2019).
Proses paling lama justru saat mencetak gambar tersebut di produk. Ia membutuhkan vendor yang bisa menampilkan warna gambar sesuai aslinya. Karya Muklay kemudian hadir dalam wujud tote bag, tas lunch box, dan pouch.
"Ada yang di bawah laut, semak-semak, dan hutan," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dijual Terbatas
Muklay tak bekerja sendiri. Bersama Lock&Lock dan Shopee, seluruh produknya akan dijual saat Shopee Super Brand Day digelar pada 24--26 Juli 2019. Jumlahnya juga terbatas, total 3.000 buah tersedia.
Tote bag ditawarkan dengan harga Rp219 ribu, pouch bernilai Rp161 ribu, dan lunch box senilai Rp176 ribu. Seluruhnya akan didiskon 40 persen saat promo berlangsung.
Public Relation Lock&Lock, Artini Asputri menerangkan, Muklay digandeng karena karyanya banyak disukai kaum muda sebagai target utama kampanye Sayangi Bumi Kurangi Sampah itu. Mereka digiring untuk mengubah kebiasaan membeli makan di luar, dengan membawa bekal menggunakan kemasan yang praktis.
"Tahun lalu sudah tumbler yang dicetak batik dengan menggandeng Danar Hadi. Tahun ini kami ingin sesuatu yang berbeda, yakni dengan lunch box. Karena sasarannya anak muda, kami dekati mereka dengan sesuatu yang mereka suka, yakni karya Muklay," kata dia.
Advertisement