Menjaga Amanah di Bakti Nusantara 2019

Bakti Nusantara 2019 telah terselenggara di Segeram, salah satu kampung tua tertinggal di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada 23--25 September 2019.

oleh Asnida Riani diperbarui 26 Sep 2019, 10:03 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 10:03 WIB
Bina Nusantara 2019
Bina Nusantara 2019 di Kampung Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, 25 September 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Natuna - "Bakti Nusantara selalu tentang menjaga kepercayaan dan amanah,"  kata Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara Teguh Dwi Nugroho di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 25 September 2019.

Hajat tahunan organisasi non-profit ini diselenggarakan pada 23--25 September 2019 di Segeram, kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di pulau termasuk garda terdepan wilayah Indonesia.

Penyelenggaraan Bakti Nusantara (BN) 2019 diceritakan Teguh tak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, bahkan para relawan, mengingat tidak kecil secara skala maupun dana. Karena itu, menjaga amanah dalam pelaksanaannya jadi sangat esensial.

Amanah yang diperoleh, tutur Teguh, didapat lewat pembangunan kepercayaan yang tak lelah dilakukan. "Bahkan, kami tetap menjaga hubungan dengan Bakti Nusantara di tiga periode sebelumnya," kata lelaki yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah itu.

Ia menambahkan, penyelenggaraan BN jadi bukti bahwa banyak orang yang ternyata masih berhati baik, peduli, dan tak semata mementingkan diri sendiri. Apalagi, pelaksaan acara ini lebih dulu soal ide, baru mencari dana guna menutupi gagasan yang dimaksud.

Berbeda dengan bakti sosial pada umumnya, BN dinilai Teguh sangat holistik. Pembangunan ada, kesejahteraan dari warga setempat juga diperhatikan. Goals ini kemudian diwujudkan lewat kegiatan Bakti Nusantara, yakni Bangun Nusantara, Sehat Nusantara, dan Inspirasi Nusantara.

"Bakti Nusantara sebenarnya yang paling ditonjolkan adalah Inspirasi Nusantara. Kami mau timbulkan persepsi, semua bisa diraih, semua bisa diperoleh, asal sekolah ada, sekolah memadai, bisa menunjang mimpi anak-anak," paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyelenggaraan Hampir Sempurna di Segeram

Bina Nusantara 2019
Rumah Sakit Lapangan dalam kegiatan Sehat Nusantara di Bakti Nusantara 2019 Kampung Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, 25 September 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

98 jadi nilai disematkan Teguh dalam pelaksanaan Bakti Nusantara (BN) 2019 di Segeram yang notabene sebagai kampung tua di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Hampir tidak ada yang bisa saya minta lagi dari semua pihak," kata Teguh. Semua relawan dilibatkan dalam ragam kegiatan. Kapasitas Peningkatan Tenaga Kesehatan, Segeram Sehat, dan Rumah Sakit Lapangan jadi sedikit agenda dari kegiatan Sehat Nusantara.

Inspirasi Nusantara diwakili antara lain oleh Kelas Inspirasi, Menulis Cerpen, serta Peningkatan Kualitas Guru. Sementara, Bangun Nusantara sudah lebih dulu dilakukan dengan pembangunan gedung perpustakaan sekaligus laboratorium.

Keberadaannya telah diresmikan bersama keseluruhan SMP N 3 SATAP Bunguran Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Kamis, 19 September 2019.

"Kami menyatakan siap memulai penggunaan teknologi informasi di lingkungan pendidikan, mulai di wilayah pinggiran, dengan Kabupaten Natuna sebagai lokasi peluncuran pertama," tuturnya.

Pemilihan Segeram

Bina Nusantara 2019
Rumah panggung apung di Kampung Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Teguh menceritakan, melakukan BN di Natuna sudah jadi mimpi Yayasan Tunas Bakti Nusantara sejak 2017. Karena banyak tantangan, termasuk soal pemilihan lokasi, membuat penyelenggaraan di salah satu pulau terluar di Indonesia ini tertunda.

"Yang pertama ke Segeram itu salah satu relawan kami. Bang Syed, namanya. Lihat-lihat dan akhirnya ketemu salah satu warga, Mas Heru," cerita Teguh.

Setelah berkeliling dan sedikit diceritakan tentang Segeram, mengingat wilayah ini dipercaya sebagai asal-muasal warga Kabupaten Natuna, urgensi pembangunan mulai tampak.

Kampung ini tengah 'sekarat' lantaran ditinggal penduduknya demi menempuh pendidikan SMP. "Karena dulunya belum ada SMP, jadi banyak warga pindah karena anaknya harus sekolah, entah di Sedanau atau Kelarik," terang RW Kampung Segeram, Faisal, di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Selasa, 24 September 2019.

Ancaman bakal jadi kampung kosong, padahal punya nilai historis, membuat BN menganggap Kampung Segeram butuh bantuan sesegera mungkin.

Dorongan ini akhirnya membawa sederet pihak, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, membangun gedung SMP di Segeram yang telah selesai pada akhir 2018, ditambah laboratorium sekaligus perpustakaan rampung pada Agustus 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya