Liputan6.com, Jakarta - Keju adalah salah satu makanan favorit orang-orang di seluruh dunia, terutama Eropa dan Amerika. Orang Amerika lebih suka keju putih karena termasuk keju serbaguna dan paling banyak dijual di pasaran.
Melansir dari Huffington Post pada Rabu, 16 Oktober 2019, jika Anda ingin memilih keju yang berkualitas tinggi, lebih baik Anda pilih keju yang masih berkulit dan berbintik putih kecil di permukaan. Bintik putih adalah tanda usia keju yang sudah tua dan rasanya akan lebih kuat.
Advertisement
Baca Juga
Menurut warna, keju dibedakan menjadi dua yaitu warna putih dan oranye. Selain memilih karena warnanya, berapa lama usia keju dan rencana penggunaan keju tersebut juga perlu diperhatikan. Tapi kalau memutuskan antara keju putih atau keju oranye, itu adalah selera pribadi Anda.
Proses pembuatan keju putih atau cheddar yaitu berasal dari dadih (susu sapi yang dikentalkan) yang dibentuk menjadi roti dan ditumpuk di atas satu sama lain untuk menghilangkan kelebihan whey. Proses menumpuk dadih yang diulang-ulang memberi keju tekstur yang lembut dan berlapis setelah usianya menua.
Sedangkan, proses membuat keju oranye sedikit berbeda. Josh Windsor, asisten manajer di Murray's Cheese mengatakan proses pembuatankeju biasa hanya ditambahkan pewarna. Kebanyakan pembuat keju mewarnainya dengan pewarna annatto. Pewarna itu diperoleh dari biji buah pohon achiato, yakni sejenis tumbuhan tropis.
"Warna keju tidak memengaruhi rasa kejunya sedikit pun," kata Brian Gillbert, kepala pembuat keju di Beecher's Handmade Cheese.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Memengaruhi Rasa
Faktor yang memengaruhi rasa keju adalah susu yang digunakan sebagai bahan dasar, serta panjang usia keju. Namun menurut Windsor, pewarna dari annatto memberi sensasi sedikit pedas pada keju namun tetap aman untuk makanan yang diwarnai.
Tidak ada perbedaan sama sekali dari kedua keju tersebut kecuali warnanya. Pada umumnya, semua keju kaya akan protein, kalsium, dan vitamin A dan B12. Keju putih bahkan mengandung probiotik yang berfungsi meningkatkan kesehatan usus.
Namun, kelemahan dari cheddar adalah lebih banyak mengandung lemak jenuh dibandingkan keju oranye. Untuk itu, para ahli keju menyarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang, karena memilih keju rendah lemak pun belum tentu pilihan yang sehat. (Ossid Duha Jussas Salma)
Advertisement