Liputan6.com, Jakarta - Hidup dalam lingkungan sosial, tentunya wajar bila ingin saling membantu satu sama lain. Misalnya, meminjamkan barang pribadi kepada kerabat atau teman.
Tapi, sebenarnya ada beberapa barang yang penggunaannya tidak boleh dipakai dengan orang lain. Hal ini karena alat-alat tersebut bisa memindahkan bakteri atau penyakit ke satu sama lain. Adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh, ke depannya akan merugikan diri sendiri dan orang lain karena kondisi kesehatan menurun.
Advertisement
Baca Juga
Bila ada teman atau orang lain yang ingin meminjam barang-barang tersebut, kini Anda harus berpikir dua kali untuk menyerahkannya. Apa saja? Simak merangkum enam barang yang tidak boleh dipinjamkan atau dipakai bersama dengan orang lain, dilansir dari berbagai sumber.
1. Handuk
Handuk adalah medium yang dapat menularkan infeksi dan bakteri. Terlebih dalam keadaan basah atau lembap. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, penyebaran bakteri staphylococcus dapat dengan mudah terjadi apabila kondisi handuk masih lembap. Seperti yang diketahui, daerah yang basah menjadi rumah paling nyaman untuk bakteri.
Hal tersebut dapat memicu infeksi mata seperti mata merah hingga gonore (kencing nanah). Karenanya, Anda jangan meminjamkan handuk kepada orang lain serta rutin menggantinya agar bakteri tidak tumbuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Alat Cukur
Pemakaian pisau cukur bersama-sama bisa meningkatkan risiko penyakit hepatitis B, hepatitis C, hingga HIV. Hal ini dikarenakan saat penggunaannya, ada kemungkinan untuk terluka hingga penularannya terjadi melalui darah. Meskipun dirasa hanya digunakan di bagian permukaan kulit, pencukur ini juga dapat menularkan jamur jenis tinea corporis yang menjadi penyebab kurap.
Disarankan, ganti pisau cukur milk Anda setelah lima hingga 10 kali pemakaian agar tidak mengalami risiko-risiko penyakit tersebut. Simpan alat cukur Anda juga di tempat yang bersih, dan pantau agar tidak digunakan oleh orang lain.
3. Sikat Gigi
Bila handuk dan alat cukur digunakan di bagian permukaan kulit, sikat gigi digunakan di bagian dalam mulut. Berfungsi untuk membersihkan kotoran dan sisa makanan, sikat gigi menjadi terkontaminasi dengan bakteri, air liur, dan mikroorganisme lain.
Karenanya, larangan keras untuk berbagi sikat gigi kepada orang lain karena risiko penularan akan semakin besar. Menurut American Dental Association, risiko infeksi akan semakin rentan pada orang yang memiliki sistem imun lemah.
4. Alat Make Up
Bagi para wanita, pinjam meminjam alat-alat make up seperti kuas atau spons mungkin hal biasa. Tapi ternyata, kuas tersebut juga bisa saja mengandung bakteri. Saat dioleskan ke kulit wajah, misal bagian kelopak mata yang lebih tipis lapisannya, mata merah bisa menjadi akibatnya. Kondisi kulit juga bisa menjadi berjerawat karena bakteri dari alat make up.
Selain itu, lipstik yang dipakai bersama juga bisa meningkatkan risiko penyakit herpes. Sebaiknya, bila Anda ingin meminjam make up, pastikan orang yang Anda pinjamkan barang adalah orang yang bersih.
Advertisement
5. Helm
Helm adalah salah satu benda yang kerap digunakan bersama-sama. Misal, saat naik ojek online, helm yang diberikan pasti sudah dipakai oleh banyak orang sebelumnya.
Sebenarnya, pemakaian helm secara bersamaan ini tidak dianjurkan karena dapat menularkan berbagai penyakit. Kutu rambut, kurap karena infeksi jamur, kudis, hingga infeksi bakteri staphylococcus mengancam kulit kepala hingga keseluruhan tubuh Anda.
Bila Anda adalah pengguna ojek yang rutin, disarankan untuk membawa helm pribadi atau mengenakan pelindung kepala terlebih dahulu sebelum menggunakan helm. Bila ada yang meminjam helm pribadi Anda, pastikan helm tersebut selalu dalam keadaan bersih dan jangan lupa untuk rutin mencucinya.
6. Deodoran
Deodoran berfungsi untuk mengurangi bau badan atau ketiak basah. Biasanya, penggunaan deodoran ini ada yang semprot, ada juga yang berbentuk roll-on atau stik sehingga langsung menyentuh kulit ketiak kita. Bila Anda adalah pengguna deodoran stik atau roll-on, jangan pinjamkan deodoran Anda kepada orang lain.
Sentuhan langsung ke kulit lagi-lagi akan membawa sel kulit mati, bulu ketiak hingga bakteri. Terlebih bila aplikator yang digunakan cukup basah seperti pada deodoran roll-on. (Novi Thedora)