Liputan6.com, Jakarta - Banyak peristiwa melahirkan yang tak disangka-sangka. Misalnya di dalam pesawat terbang. Waktu melahirkan memang sering datang begitu saja tanpa pertanda.
Kalau bisa memilih, semua ibu pasti ingin melahirkan dalam situasi yang nyaman dan dibantu oleh tenaga medis profesional. Nyaris tak ada yang ingin untuk melahirkan di pesawat, apalagi saat sedang mengudara.
Namun hal itu dialami oleh seorang wanita bernama Nereida Aranjo.Air ketuban seorang ibu hamil pecah ketika dirinya sedang berada di pesawat yang tengah mengudara.Â
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Travel+Leisure, 30 November 2019, Nereida yang tengah memasuki 38 minggu kehamilannya memilih naik pesawat American Airlines dari Tampa, Florida menuju Charllotte, Carolina Utara.
Air ketubannya pecah di tengah penerbangan yang memakan waktu sekitar 1 jam 39 menit tersebut. Aroujo melahirkan saat pesawat mendarat di Bandara Charlotte.
Bayi perempuannya diberi nama Lizyana Sky Taylor. Nama Sky yang berarti langit diilhami dari momen saat bayi tersebut akan lahir yaitu saat pesawat sedang mengudara.
Apa yang membuat sang ibu tetap bersikeras untuk berpergian dengan pesawat terbang? Sebelum berangkat, Araujo mengaku sudah berkonsultasi dengan dokternya dan diizinkan naik pesawat walaupun dia telah memasuki trimester ketiga atau masa akhir kehamilan. Namun ketika dalam penerbangan dia merasa ada yang aneh.
"Saya sedang tidur, dan saya merasa pop, seperti cairan. Saya langsung membangunkan suami saya," ucap Araujo.
Araujo tidak tahu kalau yang dia rasakan seperti cairan itu adalah air ketuban yang telah pecah. Dia lalu dibantu oleh awak kabin pesawat dan tim medis.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bukan Kali Pertama
Juru bicara American Airlines juga mengkonfirmasi kalau maskapai meminta tenaga medis di Bandara Charlotte. Bayi ini lahir pada 30 September 2019 pukul 2 siang waktu setempat. Setelah proses persalinan dalam pesawat berlangsung sukses, Aroujo dan bayinya langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ibu yang telah melahirkan bayinya di dalam pesawat ini mengucapkan terima kasih kepada awak kabin dan tim medis. Araujo pun bersyukur dia dan bayinya bisa selamat sampai tujuan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang dan pilot yang menerbangkan penerbangan 868 American Airlines dan mendaratkan saya dan Baby Sky dengan aman dan juga semua petugas medis, terutama perawat yang ada di pesawat," tulis Araujo di akun media sosialnya.
Kejadian seperti ini bukan kali pertama, karena sudah beberapa kali terjadi. Salah satunya pada Agustus 2016, seorang bayi perempuan bernama Haven lahir dalam penerbangan dari Dubai ke Manila.Â
Ibu Haven melahirkan lima minggu lebih awal dalam maskapai Cebu Pacific dengan bantuan dua suster yang kebetulan berada di pesawat. Untuk merayakan bayi yang pertama lahir di maskapai mereka, CEO Cebu Pacific pun akhirnya menghadiahkan 1 juta poin penerbangan kepada Haven dan keluarga.
Advertisement