Mengapa Warna Bisa Memengaruhi Mood?

Warna sendiri bahkan acap kali digunakan sebagai medium terapi.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Des 2019, 14:01 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 14:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi penggunaan banyak warna di mural. (dok. pexels.com/Anderson Guerra)

Liputan6.com, Jakarta - Warna ada dalam setiap elemen keseharian. Tak semata jadi pelengkap, warna nyatanya berperan jauh dari sekadar memberi nuansa lain. Bukan hanya pemenuhan visual, sederet warna secara tak langsung bisa berpengaruh lebih jauh.

Satu di antaranya adalah memengaruhi mood. Warna-warna tertentu dipercaya membawa suasana tertentu, entah meneduhkan atau bersemangat, hangat maupun memantik kreativitas. Bagaimana bisa demikian?

"Mata memang jadi medium untuk menikmati warna. Tapi, tak sekadar dilihat. Warna sebenarnya identik dengan memori. Dalam ilmu kesehatan holistik, warna sendiri sudah merupakan bagian dari tubuh," jelas Praktisi Kesehatan Holistik Reza Gunawan di bilangan Jakarta Pusat, Kamis, 12 Desember 2019.

Yang dimaksud bagian dari tubuh, tujuh cakra di tubuh manusia, mulai dari tulang ekor sampai kepala, semua dilambangkan dengan warna-warna tertentu. "Tujuh cakra ini berwarna mejikuhibiniu (merah. jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu)," imbuh Reza.

Kendati warna punya efek mendalam dalam menentukan mood, sampai diaplikasikan jadi medium terapi itu urusan berbeda. Itu lantaran warna hanya jadi salah satu dari sekian banyak komponen. Efeknya harsus didukung dengan faktor lain, misal tata letak sebuah tempat dan wewangian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Sama untuk Semua Orang

Ilustrasi
Ilustrasi warna. (dok. pexels.com/Matthew T Rader)

Reza menjelaskan, walau secara teori ada beberapa warna yang identik pada mood tertentu, seperti hijau dan biru untuk lebih tenang, serta penyuntik kreativitas yang identik dengan warna oranye, efek warna bagi setiap orang sangat mungkin berbeda.

Pasalnya, memori yang disimpan orang tersebut pada sebuah warna boleh jadi lain. Karenanya, memilih warna di ranah pribadi, misal warna cat dinding, harus melalui pertimbangan matang.

"Saran saya, pilih (warna) dalam kondisi tenang dan rasakan efeknya secara optimal. Koneksi ini dibutuhkan supaya efek yang dihasilkan akan kawin maksimal dengan warna tersebut," paparnya.

Menambah sentuhan personal, warna yang sudah dipilih, dalam hal ini warna cat dinding, akan lebih baik diaplikasikan sendiri. "Kalau untuk ruang yang betul-betul pribadi, lebih baik cat sendiri dindingnya," ujar Reza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya