Liputan6.com, Jakarta - Deretan alasan dapat memicu rasa marah seseorang tiba-tiba memuncak. Sebut saja saat terjebak dalam kemacetan, menunggu giliran di tengah antrean panjang, hingga mendengar komentar pedas dari rekan.
Dilansir Healthline, Kamis, 2 Januari 2020, munculnya rasa marah dengan gangguan sehari-hari adalah respons normal terhadap stres. Namun, menghabiskan seluruh waktu dengan marah bisa berdampak negatif untuk diri Anda.
Membiarkan amarah meledak juga dapat melukai hubungan pribadi dan profesional Anda. Tiada henti menghilangkan frustrasi bisa menyebabkan reaksi fisik dan emosional, seperti tekanan darah tinggi dan kecemasan.
Advertisement
Baca Juga
Anda dapat mengelola dan menyalurkan kemarahan secara konstruktif. Satu studi National Institutes of Health pada 2010 menemukan bahwa mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat dapat membuat Anda memiliki lebih kecil kemungkinan terserang penyakit jantung.
Lantas, apa saja cara sederhana agar Anda dapat melepaskan amarah? Simak rangkuman selengkapnya seperti di bawah ini.
1. Tarik Napas Dalam-Dalam
Saat dilanda amarah, coba mengambil napas perlahan yang Anda hirup dari perut, bukan dari dada yang memungkinkan tubuh Anda untuk langsung menenangkan diri. Anda juga dapat melakukan cara lain, seperti menemukan kursi atau tempat untuk duduk dengan nyaman, membuat leher dan bahu Anda rileks.
Bernapaslah dalam-dalam lewat hidung dan perhatikan perut Anda naik. Lalu, buang napas melalui mulut, coba latihan ini tiga kali selama 5--10 menit atau sesuai kebutuhan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Ucapkan Kalimat yang Menghibur
Mengulangi kalimat yang menenangkan dapat membuat Anda lebih mudah untuk mengekspresikan emosi, termasuk kemarahan dan frustrasi.
Coba ulangi perlahan kalimat seperti "Tenang saja," atau "Semua akan baik-baik saja," ketika dipenuhi rasa emosi. Anda dapat melakukan ini dengan suara yang cukup keras jika mau, tapi Anda juga bisa mengucapkannya pelan-pelan atau dalam hati.
Anda juga dapat menyimpan daftar kalimat-kalimat yang menghibur untuk pengingat cepat sebelum presentasi kerja yang menegangkan atau pertemuan yang menantang.
Advertisement
3. Coba Visualisasi
Menemukan sesuatu yang bahagia di tengah momen menjengkelkan dapat membantu Anda merasa lebih santai. Saat berjuang dengan ketegangan, coba lukis gambaran mental untuk menenangkan tubuh dan otak.
Pikirkan tempat nyata atau imajiner yang membuat Anda merasa bahagia, damai, dan aman. Hal ini bisa jadi perjalanan berkemah ke pegunungan yang Anda ambil tahun lalu atau pantai eksotis yang ingin Anda kunjungi suatu hari nanti.
Lalu, fokus pada detail sensorik dengan membayangkan diri Anda di sana, seperti apa aroma, pemandangan, dan suaranya? Waspadai pernapasan Anda dan simpan gambar ini di benak sampai Anda merasa kecemasan Anda mulai meningkat.
4. Gerakan Tubuh
Terkadang, duduk diam bisa membuat Anda merasa lebih cemas atau gelisah. Menggerakkan tubuh Anda dengan pikiran sadar seperti lewat yoga dan latihan menenangkan lainnya dapat melepaskan ketegangan pada otot Anda.
Lain kali ketika dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan, cobalah berjalan-jalan atau bahkan melakukan tarian ringan untuk menjauhkan Anda dari stres.
Advertisement
5. Redakan Amarah dengan Humor
Kehadiran sesuatu yang jenaka dan humor saat penuh amarah dapat membantu Anda menjaga perspektif yang seimbang. Hal ini bukan berarti Anda harus menertawakan masalah, tetapi melihatnya dengan cara lebih ringan yang membantu.
Dengan tidak menganggap diri terlalu serius, Anda akan memiliki lebih banyak peluang untuk melihat bagaimana gangguan kecil yang tidak penting ada dalam skema besar.
6. Istirahat
Istirahatkan diri Anda dengan mengambil waktu pribadi dari lingkungan sekitar Anda. Jika rumah Anda berantakan dan membuat Anda stres, misalnya, silahkan jalan-jalan.
Anda mungkin akan menemukan bahwa Anda lebih siap untuk memilah-milah kekacauan ketika Anda kembali.
Advertisement