Liputan6.com, Jakarta - Jangan dulu dibuang! Bilamana tak ada kerusakan fatal, entah sobek terlalu besar maupun nodanya masih bisa dihilangkan, pakaian terendam banjir sangat mungkin digunakan kembali.
Hanya saja, lantaran punya risiko terkontaminasi bakteri, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam proses pencucian. Berikut ulasannya seperti dilansir dari laman The Spruce, Jumat (3/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pertama, bersihkan lumpur yang menempel sebanyak mungkin. Proses ini bisa dilakukan dengan menyemprotkan air dalam aliran cukup deras ke pakaian. Tapi, jangan sampai semportannya malah mengubah struktur pakaian.
Kemudian, dilanjutkan dengan memisahkan pakaian putih dan berwarna. Karena sudah basah, mencampurkan dua jenis pakaian akan menimbulkan risiko kelunturan, apalagi sebelumnya pakaian sudah menyerap air genangan banjir.
Ketiga, cuci pakaian di suhu terpanas air yang direkomendasikan untuk tiap bahan. Sebagai tambahan, Anda bisa memasukkan pemutih untuk pakaian berwarna putih. Sementara, pakaian berwarna bisa ditambahkan satu cup deterjen dengan kandungan anti-kuman.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bila Noda Lumpur Tak Hilang
Bila noda lumpur tak juga mau hilang, jangan keringkan pakaian. Ulangi proses pencucian, hanya saja lebih dulu merendam pakaian tersebut selama semalam dengan pemutih, lalu deterjen yang biasa Anda gunakan untuk mencuci.
Setelahnya, keringkan pakaian di kecepatan tertinggi mesin cuci untuk memastikan bakteri hilang. Juga, sebentar biarkan pakaian terpapar langsung sinar matahari sebelum dipindahkan ke tempat teduh untuk hanya diangin-anginkan saja.
Sebagai catatan tambahan, jangan pernah menaruh pakaian basah terendam banjir ke dalam kantong plastik, lantaran bakal mendukung pertumbuhan bakteri. Bila tak bisa langsung mencuci, jemur pakaian agar kering secara alami.
Bila mesin cuci Anda terendam banjir, barang tersebut harus lebih dulu dibersihkan sebelum digunakan untuk mencuci pakaian. Kalau perlu, minta bantuan profesional untuk membersihkan mesin cuci dari semua kotoran dan titik yang kemungkinkan jadi sarang bakteri.
Advertisement