Saat Orang-Orang Berbadan Besar Rayakan Festival Anti-Diet di Inggris

Festival anti-diet itu digelar sebuah komunitas yang didirikan oleh mereka yang tersiksa saat menjalani diet.

oleh Henry diperbarui 20 Jan 2020, 10:02 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 10:02 WIB
Festival Anti-Diet.
Festival anti-diet di Inggris. (dok. Instagram @antidietriotclub/https://www.instagram.com/p/B7S1hdYjf4b//Adhita Diansyavira)

Liputan6.com, Jakarta - Persepsi cantik adalah mempunyai badan yang ramping dan sempurna dipatahkan oleh sebuah klub di Inggris. Klub bernama Anti-Diet Riot itu menolak tolok ukur kecantikan perempuan berdasarkan angka di timbangan.

Becky Young telah mendirikan klub anti-diet tersebut sejak 2018 dengan tujuan untuk memerangi stigma kecantikan dengan ukuran besar badan dan banyak kalori dalam tubuh seseorang. Dilansir dari Independent.co.uk, Minggu, 19 Januari 2020, Young dan anggota klubnya kemarin merayakan penolakan stigma masyarakat terhadap orang-orang memiliki berat badan berlebih.

Perayaan tersebut diadakan di sebuah restoran di Shoreditch, London Timur. Mereka menggelar acara berdurasi 10 jam yang menghadirkan 30 pembicara dan berbagai lokakarya yang membahas segala hal, mulai dari koktail dan memasak hingga yoga dan seks.

Young juga mengungkapkan komunita ini ia bangun atas pengalamannya yang pernah mencoba berdiet. "Saya telah berdiet sejak saya berusia 14 tahun. Jadi klub ini berawal dari pengalaman pribadi saya untuk menerima dan menghormati tubuh saya," ujar Young.

Klub yang didirikan Young mendapat respons dari mereka yang mempunyai kondisi sama. Sampai saat ini, Anti-Diet Riot Club telah mempunyai sekitar 73 ribu pengikut di Instagram, mereka seluruhnya terdiri dari orang-orang yang mempunyai kondisi sama seperti.

Kebanyakan di antara mereka membutuhkan support untuk penerimaan diri serta semangat menghadapi lingkungan yang mempunyai anggapan remeh terhadap orang berbadan besar.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Tersiksa Akibat Diet

Festival Anti-Diet
Festival anti-diet di Inggris. (dok. Instagram @antidietriotclub/https://www.instagram.com/p/B54mBFcDgwt//Adhita Diansyavira)

Impian menjadi kurus ternyata hal yang sulit bagi Young. Dari pengalamannya yang mencoba diet di usia belasan tahun, Young justru mendapati berat badannya semakin naik.

Young mengenang masanya menahan lapar dan tak bisa menikmati pesta karena takut berat badannya naik. Young juga melukai dirinya sendiri saat ia tak mencapai hasil yang ia mau.

"Saya menyadari bahwa saya lebih merusak daripada berbuat baik, Tidak peduli berapa banyak berat badan yang saya hilangkan tidak pernah merasa enak karenanya," kata Young.  "Berat badan saya selalu kembali dalam siklus tanpa akhir dan kemudian saya menyalahkan diri saya sendiri, merasa sangat malu dan bersalah karenanya,” sambungnya.

Hingga akhirnya pada satu musim gugur, Young meninjau kembali dan melakukan pendekatan berbeda pada tubuhnya sendiri. Ia menyadari hasil diet yang tak kunjung sesuai keinginannya dan rasa sakit karena kelaparan yang terus menerus ia alami.

"Ada hierarki tubuh dan di atas itu masih putih, kurus, berbadan sehat. Jika Anda mencoba mengejar bentuk atau penampilan itu, dengan bokong besar dan pinggang mungil, Anda merasakan tekanan seperti itu," ujarnya. (Adhita Diansyavira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya