Tes Bakat Minat AJT Agar Tak Salah Pilih Jurusan

Tes Bakat Minat adalah rangkaian tes dan analisa yang menggambarkan kemampuan kognitif, karakteristik minat serta kepribadian siswa terhadap bidang atau jurusan tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 22:34 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 22:34 WIB
Ilustrasi kegiatan belajar
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) 2017 menunjukkan bahwa sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia mengakui jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya.

Hal ini akan berdampak kepada kemungkinan kesulitan bagi siswa yang bersangkutan untuk menyelesaikan pendidikannya secara tepat waktu atau ketidakmaksimalan hasil studi siswa tersebut. Data lain dipaparkan oleh CEO PT Melintas Cakrawala Indonesia, Ari Kunwidodo.

Ia mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, pada tahun ajaran 2018/2019, jumlah siswa SMP di Indonesia sebanyak 9,981,216 dan siswa SMA sebanyak 4,845,068.

“Dengan jumlah siswa yang cukup besar ini akan lebih baik jika siswa melakukan tes bakat minat sebelum melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga memperbesar peluang keberhasilan pendidikannya dan mengurangi dampak salah pilih jurusan,” terangnya.

Melihat fenomena tersebut, PT Melintas Cakrawala Indonesia, perusahaan yang didirikan untuk meningkatkan pengalaman belajar dan memberdayakan potensi setiap pelajar, meluncurkan secara resmi Tes Bakat Minta AJT pada 5 Februari 2020 di Jakarta.

Tes Bakat Minat adalah rangkaian tes dan analisa yang menggambarkan kemampuan kognitif, karakteristik minat serta kepribadian siswa terhadap suatu bidang atau jurusan tertentu.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui pilihan bidang studi atau jurusan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat, maupun siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi, sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya.

Siswa yang tahu dan sadar akan minat dan potensi kognitifnya, akan lebih percaya diri dan terhindar dari situasi salah jurusan.Tes ini juga dapat melihat dinamika kepribadian, kegemaran atau hal-hal yang menarik perhatian siswa. Karena itu, tes bakat minat pun penting dilakukan di luar kebutuhan akademis.

Orang tua dapat melihat bakat bawaan dan beragam faktor eksternal yang mempengaruhi talenta anak.Lebih detilnya pada Tes Bakat,siswa akan diuji inteligensi yang dimiliki untuk memberikan gambaran umum tentang kapasitas kemampuan kognitif siswa.

foto: istimewa
foto: istimewa

CTO dan Direktur Research & Development PT Melintas Cakrawala Indonesia, Abi Jabar (kiri); CEO PT Melintas Cakrawala Indonesia, Ari Kunwidodo (kanan) - bersama dua orang tua murid pengguna Tes Bakat Minat AJT dalam acara peluncuran Tes Bakat Minat AJT oleh PT Melintas Cakrawala Indonesia yang berlangsung kemarin (5/2) di Hotel Mercure, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta.  

 

Aspek yang diukur umumnya seperti kemampuan verbal, logika berpikir dan daya ingat. Sedangkan pada Tes Minat,siswa diukur kecenderungan atau minat individu terhadap bidang studi atau jurusan tertentu. Beberapa teori menuliskan bahwa minat seseorang merupakan cerminan daripada gambaran kepribadian orang tersebut.

Untuk alat pengukuran Tes Bakat Minat AJT,digunakan gabungan 2 alat tes yaitu AJT CogTest dan AJT CiTest, dijelaskan oleh CTO dan Direktur Research & Development PT Melintas Cakrawala Indonesia, Abi Jabar.

AJT CogTest adalah alat tes yang mengukur kemampuan kognitif pertama di Indonesia yang didasarkan pada teori kecerdasan mutakhir, yaitu Cattell-Horn-Carroll (CHC Theory), dan telah dinormakan untuk siswa usia 5-18 tahun.

AJT CogTest adalah hasil penelitian yang dilakukan bersama oleh Yayasan Dharma Bermakna, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan PT Melintas Cakrawala Indonesia dengan supervisi langsung oleh penemu teori Cattell-Horn-Carroll yaitu Dr. Kevin McGrew dari USA antara tahun 2013 – 2018.

“AJT CogTest digunakan untuk mengukur potensi kemampuan kognitif anak sekaligus menjelaskanbakat yang dimiliki anak”, jelas Abi. Dr. Kevin McGrew mangakui AJT CogTest sebagai salah satu alat tes kemampuan kognitif yang paling komprehensif di dunia.

Sedangkan AJT Citest adalah alat tes yang mengukur minat sekaligus kepribadian anak yang didasarkan teori RIASEC dari John Lewis Holland. Tes ini menekankan pada kecocokan antara tipologi kepribadian dengan lingkungan yang ideal untuk perkembangannya. Dengan kata lain, seseorang akan memilih apa yang ia sukai/minati sesuai dengan karakteristik kepribadiannya.

PT Melintas Cakrawala Indonesia berharap dengan peluncuran baterai Tes Bakat Minat AJT, program merdeka belajar yang telah dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan lebih mudah diimplementasikan oleh pemangku kepentingan terutama orang-tua, guru dan sekolah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya