Daftar Maskapai yang Tangguhkan Penerbangan ke China Gara-Gara Wabah Corona

Sejumlah maskapai menangguhkan dan membatasi penerbangan dalam jangka waktu tertentu ke China karena khawatir dampak virus Corona.

oleh Henry diperbarui 05 Feb 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi American Airlines.
Ilustrasi American Airlines. (dok Bilaleldaou/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta -  Dampak virus corona yang bermula dari Wuhan, China, masih terus terasa sampai saat ini dan bahkan kemungkinan besar dalam beberapa waktu ke depan. Untuk mengantisipasi penyebaran virus yang sudah sampai ke 27 negara, sejumlah maskapai penerbangan dunia, termasuk di Indonesia, mengambil keputusan untuk menghentikan sementara penerbangan ke dan dari Wuhan.

Ada yang hanya dalam jangka waktu tertentu, dan ada juga yang belum menetapkan batas waktu penghentian tersebut. Begitu juga dengan rute penerbangannya, ada yang hanya menghentikan penerbangan ke Wuhan saja, ada juga ke wilayah sekitar Wuhan, bahkan ada menghentikan penerbangan ke seluruh wilayah China. 

Dilansir dari Reuters, Guardian dan VOA Indonesia, berikut enam maskapai penerbangan yang menghentikan penerbangan ke China karena dampak virus corona.

American Airlines (Amerika Serikat)

Beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan ke China. Salah satunya adalah American Airlines. Mulai 31 Januari 2020, mereka menangguhkan semua penerbangan antara AS dan China daratan, seiring meluasnya wabah virus corona.

Meski begitu, American Airlines mengatakan akan tetap terbang ke Hong Kong. Selain Hong Kong, mereka akan menghentikan seluruh penerbangan sampai 27 Maret 2020.

Garuda Indonesia (Indonesia)

Di Indonesia, beberapa maskapai penerbangan juga sudah menghentikan rute penerbangan ke China, termasuk maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Garuda menutup sementara rute penerbangan dari dan ke China guna mencegah penyebaran virus Corona.

Hal tersebut dilakukan atas kebijakan pemerintah untuk menunda layanan penerbangan dari dan ke China yang resmi diberlakukan 5 Februari 2020.  Adapun rute yang ditutup sementara ialah rute yang melewati Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an.

Sementara, penerbangan dari dan menuju Hongkong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait. Garuda juga turut memberlakukan kebijakan yang fleksibel untuk melakukan reschedule dan reroute bagi calon penumpang yang telah memesan tiket dari dan ke China.

Air Seoul (Korea Selatan)

Sebagai salah satu negara yang bertetangga dengan China, beberapa maskapai Korea Selatan juga menghentikan penerbangan mereka ke China.

Maskapai Air Seoul telah menangguhkan penerbangan tanpa batas antara Incheon dan kota-kota Zhangjiajie dan Linyi di China. Penangguhan penerbangan ini sudah dilakukan sejak 28 Januari 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Qantas (Australia)

Pesawat terbang
Qantas Airleans (Liputan6.com/Adinda Tri Wardhani)

Australia juga termasuk yang menghentikan rute penerbangan ke China. Qantas Airways Ltd, yang merupakan maskapai terbesar Australia, dikabarkan akan menangguhkan semua layanan penerbangan ke China mulai 9 Februari 2020.

Lufthansa (Jerman)

Pihak Lufthansa sudah mengumumkan pada 29 Januari 2020 kalau mereka akan menangguhkan penerbangan Lufthansa, Swiss, dan Austrian Airlines menuju dan dari China sampai 9 Februari 2020.

Mereka akan tetap melanjutkan penerbangan ke Hong Kong. Namun, mereka akan berhenti menyediakan layanan penerbangan ke daratan China hingga akhir Februari 2020.

Egypt Air (Mesir)

Tak hanya di benua Asia, Eropa, Australia dan Amerika, sejumlah negara Afrika termasuk Mesir juga sudah menghentikan beberapa penerbangan ke China.

Salah satunya adalah Egypt Air. Terhubung hingga ke Hangzhou, Beijing dan Guangzhou, maskapai asal Mesir, ini dikabarkan telah menangguhkan penerbangan ke China. Mereka menangguhkan penerbangan ke dan dari China mulai 1 Februari 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya