Kedai Jus Bebas Sampah di India, Ganti Gelas Plastik dengan Kulit Buah

Dengan caranya mengatasi sampah plastik, kedai jus itu tak pernah sepi pembeli.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Feb 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 07:03 WIB
Jus disajikan dalam kulit buah di Eat Raja.
Jus disajikan dalam kulit buah di Eat Raja. (dok. Instagram @eat.raja/https://www.instagram.com/p/B7GTun2FPRN//Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Sampah plastik menjadi permasalahan global, termasuk India. Salah satu kotanya, yaitu Bengaluru, diketahui menghasilkan lebih dari 5.000 ton sampah dalam setiap harinya. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk menerapkan aturan bebas plastik dan memisahkan sampah sesuai jenisnya, banyak warga yang tidak menggubrisnya. 

Namun, seorang pemilik kedai jus mengambil jalan berbeda. Ia menciptakan cara unik untuk mengatasi sampah plastik, yakni dengan memanfaatkan kulit buah yang dijusnya sebagai wadah.

Sebut saja Raja, pemilik kedai jus bernama Eat Raja di Malleshwaram telah melakukan gerakan zero waste pertama di kota Bengaluru sendiri. Kedai tersebut sudah berdiri lebih dari 40 tahun tetapi baru memulai menerapkan kebijakan bebas plastik sejak 2018. 

Dikutip dari Curly Tales, Selasa, 11 Februari 2020, dulunya kedai tersebut ialah milik sang Ayah. Namun dua tahun lalu, ayahnya meninggal dunia. Raja yang merupakan lulusan teknik dan bekerja di bidang yang sama memilih keluar dan membantu sang Ibu mengelola kedai jus  peninggalan sang ayah. 

Tetapi, ia menginginkan kedainya menyajikan sesuatu yang unik. Saat melihat kota Cape Town di Afrika Selatan yang mengalami kekeringan pada 2018, Raja akhirnya terinspirasi untuk mengubah kedainya dengan mengurangi penggunaan limbah sampah plastik. 

"Saya menyadari bahwa di kedai jus saya, kami menggunakan hampir 250 ml air untuk mencuci setiap gelas. Jika saya menjual 100 gelas jus sehari, itu berarti saya membuang 25 liter air ke saluran pembuangan,"ujar Raja, dikutip dari Wion, Selasa, 11 Februari 2020. 

Sebagai lulusan teknik, ia memanfaatkan keterampilannya untuk mengukit buah-buahan dalam bentuk yang sesuai agar dapat menahan jus. "Saya menyadari jika saya tidak melakukan proses untuk menyelamatkan sesuatu, maka tidak ada yang saya pelajari selama sekolah. Saya melihat buah-buahan dan semangka yang lebih kecil, jika dibelah dua dapat digunakan untuk menyajikan jus,"ujarnya. 

Di kedai Eat Raja, meskipun terdapat sampah dari cangkang buah, Raja langsung mengolahnya menjadi benda yang bermanfaat, seperti membuat bio enzim, kompos, atau pakan sapi. Dengan begitu, kedai tersebut benar-benar tidak menghasilkan sampah. 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Hemat Tenaga

Potret pemilik Eat Raja berpose dengan pembelinya.
Potret pemilik Eat Raja berpose dengan pembelinya. (dok. Instagram @eat.raja/https://www.instagram.com/p/B8ZR-YJlfhX//Tri Ayu Lutfiani)

Eat Raja memiliki 22 jenis buah dan sayuran yang berbeda sebagai menu jusnya. Anda bisa menikmati jus semangka, jus jeruk, jus jambu, jus melon, jus ketimun, bahkan ada milkshake pepaya. Selain sehat, jus ini yang disajikan pun terasa sagar. Anda bisa meminta untuk tidak menggunakan gula jika ingin menikmati buah secara alami. 

Ada menu yang terbilang unik di kedai Eat Raja ini, yaitu Chili Guava atau Jambu Cabai. Menu yang terbilang laris ini menyajikan jambu biji yang dicampur dengan bubuk cabai. Rasa pedas dan manis menyatu dalam satu gigitan saat Anda mencicipi menu tersebut. 

Selain menyajikan buah dalam cangkang, Eat Raja pun tidak menggunakan peralatan dari plastik dalam bentuk apa pun. Jika memang membutuhkan sedotan, mereka akan memanfaatkan batang gandum, bambu, daun kelapa, baja, atau tembaga sebagai penggantinya. 

Tidak hanya menyelesaikan permasalahan sampah plastik yang ada di Bengaluru, penggunaan cangkang buah pun membantu menghemat air dan menimimalkan waktu kerja bagi para pekerjanya. (Tri Ayu Lutfiani)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya