Studi: Mencium Aroma Pasangan Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Mencium aroma pakaian dapat meningkat kualitas tidur.

oleh Komarudin diperbarui 20 Feb 2020, 22:04 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2020, 22:04 WIB
Ilustrasi orang tidur.
Ilustrasi orang tidur. (dok. Kinga Cichewicz/Unsplash/ Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Mencium aroma pasangan dapat meningkatkan kualitas tidur, saran penelitian psikologi baru dari University of British Columbia. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang terpapar aroma pasangan mereka semalam mengalami kualitas tidur yang lebih baik, meskipun pasangan itu tak hadir secara fisik.

"Temuan kami memberikan bukti baru bahwa hanya tidur dengan aroma pasangan meningkatkan efisiensi tidur. Peserta kami memiliki peningkatan efisiensi tidur rata-rata lebih dari dua persen," kata Marlise Hofer, penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana di departemen psikologi UBC, seperti dikutip dari Science Daily, Selasa, 19 Februari 2020.

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data tidur dari 155 peserta yang diberi dua kemeja yang terlihat identik untuk digunakan sebagai sarung bantal. Satu sebelumnya telah dipakai oleh pasangan mereka. Satunya belum pernah dipakai oleh orang atau bersih.

Untuk menangkap bau badan di kaus, peserta diberikan kaus bersih untuk dipakai selama 24 jam. Mereka diminta untuk tidak menggunakan deodoran dan produk tubuh beraroma, merokok, berolahraga dan makan makanan tertentu yang dapat mempengaruhi bau badan mereka. Kemeja itu kemudian dibekukan untuk menjaga aroma mereka.

Setiap peserta kemudian diberi pakaian berupa dua baju untuk diletakkan di atas bantal mereka, tanpa diberi tahu yang mana. Mereka menghabiskan dua malam berturut-turut tidur dengan masing-masing kemeja. Setiap pagi, mereka menyelesaikan survei tentang seberapa baik istirahat yang mereka rasakan.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Kualitas Tidur

Susah Tidur atau Sulit Tidur
Ilustrasi Foto Susah Tidur atau Sulit Tidur (iStockphoto)

Kualitas tidur mereka juga diukur secara objektif menggunakan arloji tidur actigraphy yang memantau gerakan mereka sepanjang malam. Di akhir penelitian, para peserta menebak apakah kemeja yang mereka pakai sebelumnya sudah dipakai oleh pasangan mereka.

Peserta melaporkan merasa lebih istirahat di malam hari ketika mereka percaya mereka tidur dengan aroma pasangan mereka. Selain itu, terlepas dari kepercayaan mereka tentang paparan aroma, data dari arloji tidur menunjukkan bahwa tidur objektif meningkat ketika peserta benar-benar terkena aroma pasangan mereka.

"Salah satu temuan paling mengejutkan adalah bagaimana aroma pasangan romantis dapat meningkatkan kualitas tidur, bahkan di luar kesadaran kita," kata Frances Chen, penulis senior studi dan profesor di departemen psikologi UBC.

"Data pengamat tidur menunjukkan bahwa partisipan mengalami lebih sedikit bolak-balik ketika terpapar dengan aroma pasangan mereka, bahkan jika mereka tidak mengetahui aroma siapa yang mereka cium," sambungya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya