Liputan6.com, Jakarta - Sepertinya memang tak ada jaminan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Masa pacaran yang sudah sebegitu lama pun tak jadi garansi kelanggengan serupa setelah menikah.
Fenomena yang acap kali ditemukan ini pun dikulik oleh Brightside. Dari situ, mereka menemukan setidaknya sederet alasan mengapa hal demikian sampai terjadi. Berikut ulasannya seperti dilansir, Rabu, 4 Maret 2020.
Advertisement
Baca Juga
1. Tak bisa berkomitmen
Saat pacaran, kebanyakan pasangan akan menemukan banyak cara untuk membuat pasangan mereka merasa spesial. Sayang, komitmen ini tak berlanjut saat menikah. Ikrar yang terucap seolah sudah mewakili.
Padahal, komitmen tetap harus ditunjukan dalam perilaku sehari-hari. Sikap saling tak menghargai ini bisa jadi bom waktu yang bisa meledak dan membuat ikatan hancur seketika.
2. Lebay di awal
Berdasarkan studi yang dipublikasi Journal of Personality and Social Psychology, pasangan yang menunjukkan ketertarikan secara berlebihan di awal cenderung cepat berpisah setelah menikah.
Pasal, perhatian ini membuat salah satu pasangan menumbuhkan ekspektasi yang tak bisa dipenuhi setiap saat. Segala macam perhatian pun terkesan tak lagi spesial karena terlalu sering diberikan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Ternyata Itu Bukanlah Cinta
Kesalahan terburuk yang acap kali diperbuat pasangan adalah tak bisa membedakan cinta dan semata nyaman. Keraguan ini membuat kebanyakan orang setelah menikah menyadari bahwa mereka tak benar-benar jatuh cinta.
4. Kebutuhan yang berubah
Seiring waktu, orang sangat mungkin berubah, begitu juga dengan kebutuhan mereka. Tinggal bagaimana penyesuaian ini terjadi dengan pasangan, apakah bisa tumbuh bersama atau nantinya malah lebih fokus pada diri sendiri.
5. Hanya ingin status
Entah karena dorongan sosial atau hal lainnya, seseorang kadang salah menakar waktu yang tepat untuk menikah, apalagi sudah pacaran sekian lama. Hanya karena emosi semata, pernikahan yang sudah dilalui akhirnya disesali.
6. Tak sesuai harapanÂ
Sudah pacaran lama dan merasa tahu pasangan luar-dalam membuat seseorang menaruh harapan tanpa upaya sepadan saat menikah. Mereka harusnya sadar bahwa upaya yang dilakukan dalam pernikahan harus mutual, bahkan butuh dikomunikasikan lebih intens.
Advertisement