Sosok Almarhumah Sujiatmi Notomiharjo di Mata Jokowi

Jokowi pernah sedikit bercerita tentang sosok Sujiatmi Notomiharjo di momen Hari Ibu, sekitar dua tahun lalu.

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Mar 2020, 19:16 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 19:16 WIB
Ibunda Jokowi, Sujiatmi usai mencoblos di TPS 38 Kampung Tirtoyasan RT 04 RW 13 Manahan, Solo. (Foto: Liputan6.com/Fajar Abrori)
Ibunda Jokowi, Sujiatmi usai mencoblos di TPS 38 Kampung Tirtoyasan RT 04 RW 13 Manahan, Solo. (Foto: Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Selimut duka tengah erat membebat Presiden Joko Widodo atau Jokowi sekeluarga. Ibunda tercinta, Sujiatmi Notomiharjo, menghembuskan napas terakhir pada Rabu (25/3/2020) di Solo, Jawa Tengah.

Gambaran sosok perempuan 77 tahun tersebut pernah disampaikan Jokowi lewat sebuah video di akun media sosial yang diunggah pada momen Hari Ibu, 22 Desember 2018. Di awal rekam gambar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta maaf karena tak datang dan sungkem.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua perjuangan ibu. Saya ingat, ibu terus memberi semangat pada saya untuk tetap optimis, untuk sekolah di mana saja," ucap Jokowi.

Dukungan serupa pun tak absen diberikan ibunda Jokowi saat usaha anak sulungnya gulung tikar. "Ibu menguatkan dengan senyum yang sangat ikhlas. Seakan mengatakan untuk terus, terus berikhtiar, terus tetap berikhtiar," tuturnya.

"Ibu, saya tidak mampu membalas segala kebaikan dan perjuangan ibu," tandas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanamkan Prinsip pada Anak-anaknya

Jokowi
Presiden Jokowi sedang meminta restu kepada ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo (dok.Instagram'https://www.instagram.com/@jokowi/p/BmSCRAPAGNZ/?igshid=1nlpvmahpv26v/Komarudin)

Dalam sebuah wawancara yang dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Sujiatmi Notomiharjo mengatakan, dalam mendidik, ia tak pernah membatasi pilihan pekerjaan anak-anaknya. "Tapi, yang harus dipegang adalah jujur, kerja keras, dan ikhlas." tuturnya.

"Ketika mereka sudah berumah tangga, pasti nasib anak-anak tidak sama. Meski anak-anak sama di kandungan. Kalau ada saudara yang berlebih ekonomi, harus saling membantu. Dari keci anak-anak sudah dibiasakan, kalau ada yang kekurangan, yang kelebihan harus membantu," imbuhnya.

Sujiatmi mengaku, soal mendidik anak-anak, ia terbilang keras. "Prinsipnya, kalau sudah tidak boleh, ya tidak boleh. Misal, ada yang ngapel ke rumah. Kalau sudah tidak boleh, ya ditaati," ucapnya.

"Dulu, waktu mereka masih anak-anak, (anak-anaknya) bilang ibu keras banget, Bapak tidak pernah memarahi. Saya bilang, kalau tidak ada yang memarai, malah teledor. Saya keras. Ibu galak, untuk kebaikan kamu, kalian merasakan kalau sudah punya anak," sambung Sujiatmi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya