Krisis Corona Covid-19 Dorong Lahirnya Gerakan Dukung Brand-Brand Lokal

Kolaborasi apik di tengah pandemi corona Covid-19 menghadirkan gerakan sosial bertajuk #SupportLocalBrandsID.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Apr 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 09:03 WIB
Fashion
Ilustrasi fashion. (Foto: Free-Photos from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah berjuang melawan penyebaran corona Covid-19. Pada masa krisis ini, beragam ide turut hadir seperti lahirnya gerakan sosial mendukung brand-brand lokal, #SupportLocalBrandsID.

Gerakan ini adalah kolaborasi antara TADA, platform retensi konsumen, Gojek, super app terdepan di Asia Tenggara, dan Moka, penyedia aplikasi sistem kasir digital.

Ketiga perusahan teknologi ini menyediakan akses bagi masyarakat untuk membeli kupon dengan harga spesial. Adapun beragam kupon yang ditawarkan termasuk makanan, minuman, produk fesyen, layanan kecantikan, kesehatan pribadi, gaya hidup, dan hotel.

"Menyusul kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak fisik, kami menutup gerai kami di sejumlah lokasi di Indonesia untuk memastikan kesehatan karyawan maupun konsumen," kata Eugenie Patricia, pemilik gerai makanan Puyo Desserts, salah satu merek lokal yang berpartisipasi di gerakan ini, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Ia menambahkan, namun corona Covid-19 tentu berdampak pada lesunya penjualan dan menimbulkan kekhawatiran karyawan. Maka dari itu, setiap pembelian sangat berarti bagi mereka.

"Sebagai salah satu bentuk aksi nyata kami, Gojek bersama TADA dan Moka berkolaborasi dalam gerakan #SupportLocalBrandsID untuk mendukung keberlangsungan merek-merek karya anak bangsa di masa penuh tantangan ini, dengan mengajak pengguna untuk membeli lebih awal berbagai kupon di gerai-gerai merek lokal favorit mereka," ungkap Head of Third Party Platform Gojek Sony Radhityo.

Chief Executive Officer Moka Haryanto Tanjo menyampaikan Moka telah mengimbau 40.000 pelaku usaha yang menggunakan aplikasi kasir digital Moka di Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam kampanye ini dan mendukung kemudahan dalam penukaran kupon.

Kolaborasi Lain

Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi belanja online (dok. Pixabay.com/HutchRock/Putu Elmira)

Dukungan dari berbagai pihak pada brand-brand lokal juga ditunjukkan oleh perusahaan teknologi finansial penyelenggara pembiayaan proyek industri kreatif dan gaya hidup, PT Likuid Jaya Inovasi (Likuid Projects).

Program dalam gerakan ini memungkinkan kolaborator Likuid Projects untuk memiliki voucher belanja dari beberapa merek lokal di berbagai bidang usaha, mulai dari kuliner, hotel, sampai kesehatan yang disponsori oleh Likuid Projects. Voucher dapat dipakai oleh kolaborator dalam jangka waktu tertentu ketika ekonomi sudah mulai membaik.

CEO dan Founder Likuid Kenneth Tali mengatakan bahwa wabah corona COVID-19 yang telah berlangsung setidaknya hampir tiga bulan ini diproyeksi menjadi bencana finansial besar bagi brand lokal yang mayoritas bergerak di industri kreatif.

Karenanya, Likuid Projects akan membeli sejumlah voucher belanja yang ada di dalam platform #SupportLocalBrandsID untuk dibagikan kepada kolaborator yang menempatkan pembiayaan di platform Likuid Projects.

"Melalui keterlibatan kami di gerakan #SupportLocalBrandsID, Likuid Projects ingin menunjukkan kepedulian kami lewat inisiatif nyata melalui gerakan #LikuidBeliDuluan dengan memberikan tambahan cashflow kepada merek-merek yang harus mempertahankan usahanya selama pandemi," jelas Kenneth dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Ia melanjutkan terlebih saat ini masyarakat berada di dalam zona Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus dipatuhi. Hal ini artinya akan banyak merek lokal yang sebelumnya laris-manis mengalami penurunan omset penjualan akibat merosotnya daya beli dan volume transaksi oleh masyarakat.

"Karena bagaimanapun, ada pengeluaran rutin yang harus tetap mereka jalankan misalnya membayar sewa tempat, gaji karyawan, dan stok bahan baku. Apabila tidak didukung dengan pemasukan yang sepadan, akan semakin banyak usaha yang terancam gulung tikar. Padahal di situasi normal, merek-merek ini boleh jadi memiliki basis konsumen yang kuat," jelas Managing Director dan Founder TADA Antonius Taufan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya