New Normal, Simak Sejumlah Barang Esensial yang Harus Dibawa Saat Keluar Rumah

Cairan disinfektan dan sederet barang esensial lain yang harus dibawa selama periode new normal.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Jun 2020, 06:02 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 06:02 WIB
Parcel Alat Kesehatan
Ilustrasi Hand Sanitizer Credit: pexels.com/Nilay

Liputan6.com, Jakarta - Wacana new normal yang terus lantang disuarakan, terlepas dari berbagai pro-kontra, sudah semestinya membuat Anda melakukan berbagai persiapan. Dengan narasi kembali beraktivitas di luar rumah, ada beberapa adaptasi yang dilakukan.

Selain selalu menjaga jarak aman dan memakai masker, penyesuaian ini pun perihal barang bawaan. Barang-barang esensial ini bermaksud meminimalisir transmisi virus corona baru selama berada di ruang publik.

Mungkin jadi sedikit repot, tapi kesehatan tentu bukanlah sesuatu yang bisa dipertaruhkan dengan mudah. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/6/2020), berikut sederet barang esensial yang harus dibawa dalam masa new normal.

Cairan Disinfektan

Menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, membawa cairan disinfektan sendiri bisa jadi salah satu cara meminimalisir infeksi COVID-19. Anda bisa membawanya dalam botol kecil supaya lebih mudah dan praktis.

Cairan ini bisa digunakan untuk membersihkan meja kantor, kursi di kantor, maupun alat-alat pribadi lain, seperti laptop maupun ponsel, secara lebih rutin di masa new normal. 

Sabun Cair dan Hand Sanitizer

Ilustrasi Hand Sanitizer
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer. (dok. Foto Noah/Unsplash)

Kedua barang ini bisa dimanfaatkan secara bergantian. Mencuci tangan serutin mungkin menggunakan sabun cair dan air mengalir masih jadi yang paling direkomendasikan.

Namun, saat Anda sedang tak mendapatkan akses ke air mengalir, penggunaan hand sanitizer bisa jadi alternatif sementara.

Peralatan Makan

Menurut laporan Forbes, bawa tempat makan berikut alat makan, seperti sendok dan garpu, bahkan botol minum sendiri pun sangat direkomendasikan. Penggunaannya meminimalisir transmisi virus di permukaan benda yang digunakan bersama-sama.

Helm Sendiri bagi Pengguna Ojek

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, belum lama ini, mengeluarkan surat pedoman bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemendagri dan pemerintah daerah (pemda) perihal membawa helm sendiri saat naik ojek.

Kendati pedoman tersebut ditujukan pada ASN, tak ada salahnya praktik ini pun dilakukan publik demi menghindari penularan lewat helm yang notabene dipakai banyak orang.

Masker Cadangan

Pemkot Tangerang Produksi Masker Kain
Masker dari bahan kain yang diproduksi oleh peserta pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Senin (6/4/2020). Pemkot Tangerang memproduksi sendiri masker kain untuk didistribusikan ke wilayah Tangerang di tengah pandemi virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Usahakan tetap membawa masker cadangan karena dalam praktiknya, menurut Tampa Bay Times, Anda tak tahu apakah masker tersebut bisa bertahan seharian saat beraktivitas. Mungkin saja kotor, sobek, atau tertimpa kondisi serupa.

Karenanya, membawa masker cadangan tetap direkomendasikan. Juga, sebaiknya bawa kantong penyimpan masker bekas. Jangan taruh masker kotor sembarangan di dalam tas karena bisa mengotori barang lain yang semula bersih.

Alat Ibadah Sendiri

Umumnya memang disediakan di musala maupun masjid, namun dalam kondisi new normal, disarankan untuk membawa alat ibadah sendiri. Menurut Michigan Islamic Center, hal ini dilakukan untuk menghindari transmisi dari barang yang umumnya dipakai secara bergantian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya