Era New Normal, Wisata Ke Maladewa Bakal Lebih Mahal

Aturan yang paling utama adalah wisatawan harus memesan liburan di Maladewa lebih dari 14 hari.

oleh Henry diperbarui 23 Jun 2020, 04:03 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 04:03 WIB
Era New Normal, Wisata Ke Maladewa Bakal Lebih Mahal
Era New Normal, Wisata Ke Maladewa Bakal Lebih Mahal. (dok.Instagram @maldives/https://www.instagram.com/p/B4CHZMGl0f7/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Maladewa atau Maldives termasuk destinasi wisata termahal di dunia. Kini di era new normal, berwisata ke Maladewa dikabarkan akan lebih mahal. Mereka telah membuka kembali pariwisata mereka.

Namun karena upaya pencegahan penyebaran Covid-19, para wisatawan dari luar negeri harus rela merogoh kantong dalam-dalam. Ini karena wisatawan harus dikarantina minimal 14 hari dan wajib menjalani pengujian kesehatan pada saat kedatangan, seperti dilansir dari Travel and Leisure.

Dengan kondisi semacam ini, tentu saja kunjungan wisata ke negara itu akan semakin mahal berkali-kali lipat.  Kementerian Pariwisata Republik Maladewa sedang mempertimbangkan pembukaan kembali pariwisata internasional paling cepat pada 1 Juli 2020.

Namun pemerintah negara itu akan membuat beberapa peraturan bagi wisatawan internasional. Aturan yang paling utama adalah wisatawan harus  memesan liburan di Maladewa lebih dari 14 hari. Menteri Pariwisata Maladewa, Ali Wahed mengatakan potensi rencana tersebut akan segera diberlakukan.

Menurutnya wisatawan yang rela menghabiskan dua minggu di Maladewa harus mengajukan permohonan visa turis sebelum kunjungan mereka yang akan menelan biaya sebesar 100, dolar AS atau sekitar Rp1,4 juta.

Selain itu, wisatawan juga harus membeli asuransi perjalanan untuk mereka sendiri. Mereka juga harus menyerahkan surat kesehatan yang menyatakan negatif Covid-19 sepekan sebelum kedatangan.

Saat tiba di Maladewa, mereka harus membayar 100 dolar AS lagi untuk tes lain. Kemudian mereka akan dikarantina di sebuah hotel sampai hasil tes keluar, yaitu memakan waktu antara tiga sampai 12 hari.

Terdapat kurang lebih 200 pulau untuk wisatawan di seluruh Maladewa yang sebagian besar ditutup karena pandemi. Sedangkan 26 resor yang berisi 3.000 kamar telah dirancang ulang oleh Pemerintah Maladewa untuk karantina para wisatawan. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menutup Wisatawan dari 12 Negara

Maldives
Maldives (Liputan6/iStockphoto)

Sementara 10 resor akan menampung wisatawan asing yang akan menetap lebih lama di Maladewa karena percaya di sana lebih aman daripada pulang ke negara asal. Sebelumnya, Maladewa telah ditutup bagi para wisatawan luar negeri sejak 27 Maret 2020.

Dampaknya adalah sektor ekonomi dan pariwisata di Maladewa yang anjlok, mengingat perekonomian mereka sangat bergantung pada sektor wisata.

Walaupun Maladewa tetap dibuka kembali pada musim panas ini, orang Amerika juga tidak bakal mengunjunginya. Karena Maladewa menutup wisatawan dari 12 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan China. Namun jika Anda berada dalam yacht pribadi selama beberapa minggu, mungkin Anda bisa masuk ke Maladewa di musim panas ini tanpa masalah.

Sementara ini pemerintah Maladewa membuka kembali lalu lintas wisata dari Asia. Sedangkan dari negara-negara Eropa, akan disambut pada Oktober atau November 2020 nanti. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penularan virus Covid-19 dari negara-negara yang berpotensi tinggi membawa penularan.

Selama kasus wabah Covid-19, Maladewa telah melaporkan kasus positif Covid-19 sejumlah 2.203 yang terkonfirmasi, 1.803 orang sembuh dan 5 orang meninggal dunia, sampai dengan Senin, 22 Juni 2020. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya