Liputan6.com, Jakarta - Durian mencetuskan insiden. Sebanyak 12 petugas kantor pos bahkan harus menerima perawatan medis karenanya. Puluhan pekerja lainnya terpaksa dievakuasi akibat paket mencurigakan berbau tajam.
Polisi, pemadam kebakaran dan petugas layanan gawat darurat sebelumnya dipanggil ke sebuah kantor pos di Kota Schweinfurt pada Sabtu, pekan lalu, setelah seorang karyawan mencium bau aneh dari sebuah paket.
Advertisement
Baca Juga
"Lantaran isinya tidak diketahui, awalnya tidak jelas apakah paket mencurigakan tersebut mengandung bahaya lebih besar," demikian pernyataan dari Departemen Kepolisian Schweinfurt, dikutip dari laman CNN, Selasa (23/6/2020).
Setelah panggilan tersebut, seluruh penghuni gedung langsung dievakuasi. Sekitar 60 pekerja dipaksa untuk meninggalkan gedung sebelum paket benar-benar dipastikan aman.
Setelah diusut, paket sumber kegaduhan itu ternyata mengandung empat buah durian Thailand. Pengirimnya adalah seorang warga kota tersebut yang berusia 50 tahun. Ia berencana memberikannya kepada seorang teman yang berada di Nuremberg.
"Total 12 petugas kantor pos yang mengeluh mual telah mendapat perawatan di tempat," polisi itu menambahkan. Enam lainnya kemudian dibawa ke rumah sakit sebagai langkah pencegahan.
Enam ambulans, lima mobil reaksi cepat, dan dua kendaraan gawat darurat tiba di tempat kejadian. Begitu pula dengan tiga mobil dari pemadam kebakaran setempat. Lalu, bagaimana nasib paket durian itu?
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nasib Durian
Ternyata, paket durian itu akhirnya berhasil dikirimkan kepada penerima yang berhak.
Buah berduri yang kerap disebut Raja Buah itu populer di Asia Tenggara. Banyak yang sangat menyukainya, tetapi tak sedikit pula yang menghindarinya lantaran baunya yang menyengat.
Sejumlah negara bahkan mengeluarkan larangan untuk membawa durian ke fasilitas transportasi publik. Di Singapura dan Indonesia, calon penumpang MRT dilarang membawa durian ke dalam, begitu pula dengan hotel-hotel yang menganggap bau durian mirip seperti kaus kaki kotor.
Durian bukan pertama kali menimbulkan kepanikan. Tahun lalu, staf perpustakaan di Universitas Canberra terpaksa mengevakuasi seluruh pengunjung karena curiga ada kebocoran gas. Belakangan diketahui penyebabnya adalah durian.
Advertisement