Inggris Buka Pintu Masuk Tanpa Karantina bagi Warga 59 Negara, Bagaimana Indonesia?

Pendatang dari 59 negara, termasuk Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol, tak perlu lagi menjalani karantina 14 hari saat masuk Inggris.

oleh Henry diperbarui 06 Jul 2020, 22:04 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 22:04 WIB
Ilustrasi Big Ben (iStock)
Ilustrasi Big Ben (iStock)

Liputan6.com, Jakarta -  Usai Uni Eropa, kini pemerintah Inggris merilis daftar negara yang bisa masuk ke negara itu tanpa karantina. Amerika Serikat (AS), Kanada dan Portugal tidak termasuk dalam daftar 59 negara yang dibolehkan masuk tanpa karantina ke Inggris.

Kebijakan ini mengikuti keputusan Uni Eropa yang menghapus AS dari daftar negara yang diperbolehkan masuk ke negara-negara anggota Uni Eropa.  Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Sayangnya, Indonesia juga tidak ada dalam daftar. Seperti dilansir dari CNN, 3 Juli 2020, aturan tanpa karantina untuk warga negara dari 59 negara itu diberlakukan mulai 10 Juli 2020.

Departemen Transportasi Inggris menjelaskan bahwa pendatang dari 59 negara, termasuk Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol, tidak perlu lagi menjalani karantina 14 hari pada saat kedatangan seperti aturan sebelumnya yang ditetapkan.

"Pemerintah yakin bahwa saat ini sudah aman untuk melonggarkan langkah-langkah [lock¬down] di Inggris dan pemerintah telah memperkenalkan koridor perjalanan untuk beberapa negara dan wilayah. Ini berlaku untuk semua perjalanan ke Inggris dengan jalur udara, kereta api, kapal feri, atau rute lainnya," terang Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps.

Tak hanya Indonesia, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga tak masuk dalam daftar. Vietnam jadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang dibebaskan dari aturan karantina oleh Inggris

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Daftar 59 Negara

Penampakan Kota Leicester yang Tetap Terapkan Lockdown
Pusat kota yang sepi setelah penerapan lockdown lokal di Leicester, Inggris (1/7/2020). Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan bahwa Kota Leicester di Inggris akan tetap menerapkan lockdown akibat COVID-19 saat kota-kota lain di negara itu mulai dibuka kembali. (Xinhua/Jon Super)

Selain itu, Pemerintah Inggris diprediksi akan memasukkan AS sebagai tujuan wisata "daftar merah", karena dianggap memiliki tingkat infeksi sangat tinggi. Dengan begitu, para pendatang dari AS wajib dikarantina selama 14 hari ketika memasuki Inggris.

"Di sini, kami bisa mengendalikan semuanya, namun kami tahu bahwa (virus) masih menyebar di beberapa negara. Jadi, saya khawatir ada daftar merah," lanjut Grant Shapps.

AS merupakan negara dengan jumlah kasus pandemi corona Covid-19 dan kematian tertinggi di dunia. Sampai berita ini ditulis, di AS telah terjadi lebih dari 2,93 juta kasus yang dikonfirmasi dan jumlah kematian lebih dari 132 ribu kematian, menurut angka dari Johns Hopkins University.

Berikut daftar 59 negara yang termasuk daftar koridor perjalanan Inggris:

Andorra ,Jerman, Selandia Baru, Antigua dan Barbuda, Yunani, Norwegia, Aruba, Greenland, Polandia, Australia, Grenada, Réunion, Austria, Guadeloupe, San Marino, Bahama, Hong Kong, Serbia, Barbados, Hongaria, Seychelles, Belgia, Islandia, Korea Selatan, Bonaire, Sint Eustatius dan Saba, Italia, Spanyol, Kroasia, Jamaika, St Barthelemy, Curaçao, Jepang, St Kitts dan Nevis, Siprus, Liechtenstein, St Lucia, Republik Ceko, Lithuania, St Pierre dan Miquelon, Denmark, Luksemburg, Swiss, Dominika, Makau, Taiwan, Kepulauan Faroe, Malta, Trinidad dan Tobago, Fiji (Mauritius), Turki, Finlandia, Monako, Kota Vatikan, Prancis, Belanda, Vietnam, Polinesia Prancis dan Kaledonia Baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya