Liputan6.com, Jakarta - Nepal mulai merencanakan mengeluarkan izin pendakian Everest dan gunung-gunung lain di kawasan Himalaya untuk musim gugur. Melansir laman Lonely Planet, Kamis (6/8/2020), waktunya diperkirakan pada September hingga November.
Delapan dari 14 puncak gunung di dunia ada di Nepal. Mereka adalah Everest, Kanchenjunga, Lhotse, Makalu, Cho Oyu, Dhaulagiri, Manaslu, dan Annapurna. Sementara, penerbangan internasional dijadwalkan bakal kembali ke Nepal pada 17 Agustus mendatang.
Hotel dan restoran di negara tetangga Tibet ini sudah kembali membuka pintu untuk pengunjung. Baik jalur ke Mount Everest base camp dan perjalanan lebih lanjut ke puncak tetap jadi sumber revenue bagi Nepal.
Advertisement
Baca Juga
Pendakian selama kurang lebih dua minggu ke Everest Base Camp disebut-sebut jadi salah satu jalur paling terkenal di dunia. Pendaki bakal disuguhkan panorama menawan di sepanjang jalur, mulai dari sambung-menyambung gunung berselimut puncak salju, hingga desa-desa berlokasi di ketinggian tak biasa.
Di musim-musim tertentu, pendakian bisa sangat menantang karena tipisnya oksigen. Makin tinggi permukaan, lapisan oksigen makin menipis dan acap kali membuat pergerakan lebih sulit.
Sedangkan soal fasilitas, mulai banyak infrastruktur di bangun di sekitar jalur pendakian Everest. Walau tingkat kemewahannya tak seperti Annapurna yang memungkinkan pendaki menyewa jasa helikopter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sempat Tutup di Pendakian Musim Panas
Akibat pandemi, pendakian Everest sempat ditutup. Berdasarkan laporan BBC, pemerintah Nepal memutuskan untuk membatalkan semua izin pendakian mulai 14 Maret hingga 30 April.
Menurut Kathmandu Post, Nepal menghasilkan 4 juta dolar AS dengan mengeluarkan izin pendakian Everest setiap tahun. Selain dari pendapatan pariwisata yang lebih luas.
Biasanya, siapapun yang ingin mendaki Everest perlu membayar 11 ribu dolar AS pada pemerintah Nepal. Nominal ini belum termasuk biaya yang biasanya dibayarkan pada perusahaan perjalanan.
Advertisement