6 Bahan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Beberapa bahan produk kecantikan ini biasanya diandalkan untuk mencerahkan, membersihkan, bahkan memudarkan flek hitam di wajah.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Agu 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 14:32 WIB
[Fimela] Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil | unsplash.com/@naaatsnaps

Liputan6.com, Jakarta - Bersama segudang bahagia yang dibawa, masa jadi ibu hamil pun bisa jadi sangat membingungkan. Tak terkecuali di dalamnya adalah tentang bagaimana menggunakan produk kecantikan.

Hormon yang membuat keseimbangan kulit tak jarang terganggu. Di kondisi-kondisi ini, Anda tentu lebih berhati-hati dalam memilih produk. Tak semata dari brand, namun juga bahan-bahan pembuat produk tersebut.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang dijelaskan ahli dermatologi, Macrene Alexiades-Armenakas, ada beberapa bahan yang dikategorikan tak disarankan penggunaannya oleh ibu hamil.

Secara umum, FDA membagi produk ke dalam kategori A, B, C, D dan X. Hanya A dan B yang terbilang aman digunakan dalam masa kehamilan. Melansir laman Vogue, Kamis, 6 Agustus 2020, berikut beberapa bahan skincare yang tak masuk dalam daftar aman tersebut.

1. Retin-A, retinol, dan retinyl palmitate

Kendati vitamin A punya peran krusial dalam perkembangan janin, terlalu banyak yang masuk ke tubuh pun akan meningkatkan risiko persalinan tak lancar. Bahan-bahan ini sendiri masuk dalam kategori C. 

Juga, walau  Retin-A umumkan diasosiasikan dengan resep obat dan skincare, banyak juga yang memformulasikannya sebagai turunan vitamin A, seperti retinol dan retinyl palmitate. Jadi, meski retinol adalah primadona dalam menjaga kulit tampak awet muda, tinggalkan dulu skincare berbahan ini selama masa kehamilan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2.  Benzoyl Peroxide

ilustrasi produk skincare anti aging/pexels
ilustrasi produk skincare/pexels

Walau hormon selama hamil bisa menyebabkan jerawat, sayangnya bahan umum, seperti benzoyl peroxide, masuk dalam kategori C. “Artinya, ada kemungkinkan membawa risiko pada janin. Kebanyakan dokter kandungan pun tak menyarankannya," ucap Dr. Alexiades-Armenakas.

3. Salicylic acid

Juga berada di kategori C, sayangnya bahan ini pun harus dihindari di masa kehamilan. "Biasanya dimanfaatkan dalam mengatasi jerawat, tapi bahan ini juga bisa didapat di produk-produk exfoliating, terutama cleanser," kata Alexiades-Armenakas.

Selama masa kehamilan, Anda disarankan mencari produk semurni mungkin, di mana hanya menyertakan satu acid yang diperbolehkan di dalam bahan. Misal, glycolic, lactic, dan mandelic acid yang dianggap tetap aman. 

 

4. Hydroquinone

skincare-kezo
ilustrasi skincare/pexels

Bahan andalan membuat kulit makin cerah ini memang menggoda untuk digunakan, terutama saat flek-flek hitam muncul di masa kehamilan. Tapi, Dr. Alexiades-Armenakas, menyarankan untuk menghindari karena masuk dalam kategori C.

5. Tazorac, Accutane

Keduanya dijelaskan sebagai vitamin A dengan segala macam formulasi. Tapi, penggunannya tak boleh sembarangan. Saking harus hati-hati, dua bahan ini masuk ke dalam kategori X dengan risiko kelainan persalinan.

6. Chemical Sunscreens

skincare-kezo
ilustrasi skincare/pexels

Bahan-bahan di chemical sunscreens memang tak masuk golongan kategori FDA. Namun, Dr. Engelman merekomendasikan untuk tetap memanfaatkan bahan mineral, seperti zinc oxide dan titanium dioxide.

"Sudah ada beberapa bukti bahwa chemical sunscreen berisiko, tapi, mereka belum sepenuhnya terbukti," ucapnya. "Tapi, karena sudah ada beberapa contoh, jadi kenapa harus ambil risiko?"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya