Jepang Tawarkan Terapi Penghilang Stres Akibat Corona dengan Masuk ke Peti Mati

Tak sekadar berbaring, mereka yang stres akan didongengi cerita horor di dalam peti mati.

oleh Komarudin diperbarui 27 Agu 2020, 02:03 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 02:03 WIB
Ilustrasi Stress
Ilustrasi Stres karena terjerat utang | foto : istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 yang terjadi di dunia membuat banyak orang mengalami stres. Berbagai cara dilakukan agar dapat mengalihkan pikiran kepada hal-hal lain.

Baru-baru ini, sebuah perusahaan di Jepang, Kowagarasetai menawarkan pertunjukan horor bagi pengunjung untuk menghilangkan stres. Para pengunjungnya di Tokyo dapat berbaring di dalam peti mati berukuran dua meter yang berjendela, mendengarkan cerita horor, menonton aktor dengan penampilan menyeramkan, dicolek dengan tangan palsu, dan disemprotkan air.

"Pandemi ini membuat stres, dan kami berharap orang-orang dapat sedikit lega dengan berteriak," kata Kenta Iwana, koordinator perusahaan produksi Kowagarasetai dikutip dari Antara, Selasa, 25 Agustus 2020. Pertunjukan bernama Scare Squad dilakukan selama selama 15 menit.

Ketika Jepang mengalami peningkatan COVID-19, dengan 1.034 infeksi virus corona baru pada Jumat lalu, Iwana berjuang untuk mencari pekerjaan untuk para aktornya. Mereka biasanya tampil di tempat-tempat seperti taman hiburan.

Seolah gayung bersambut, Iwana menyediakan wahana yang menyeramkan di satu sisi. Di sisi lain, banyak orang yang juga berusaha mencari alternatif dan cara untuk melepaskan rasa stresnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Lebih Santai

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Gabriel Matula.

Menurut seorang pengunjung, Kazushiro Hashiguchi, banyak acara dibatalkan karena virus corona dan ia mencari cara untuk menghilangkan stres yang dialaminya. "Saya merasa lebih santai sekarang," kata pria yang harus merogoh kocek sebesar 800 yen atau Rp109 ribu.

Bagi para pengunjung, disediakan ruang istirahat, termasuk jika pertunjukan diadakan di pusat perbelanjaan atau tempat lain. Hal itu jika mereka ingin menjadi tuan rumah pertunjukan.

Iwana mengatakan ia memiliki barang-barang yang bisa dibawanya ke mana saja, termasuk peti mati yang dapat dipindahkan. Barang-barang itu kemudian ditempatkan di ruang yang gelap. "Ini bisnis yang bagus untuk kami dan memuaskan pelanggan kami," katanya.

Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker
Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya