Kilas Balik Tampilan Chadwick Boseman Saat Perankan Black Panther

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka kembali datang dari ranah Hollywood. Pasalnya, aktor utama film Black Panther, Chadwick Boseman, tutup usia akibat kanker usus stadium empat pada Sabtu pagi, (29/8/2020), waktu Indonesia.

Menurut keterangan unggahan akun Instagram @chadwickboseman, ia didiagnosa kanker usus stadium tiga sejak 2016 lalu, dan tahun ini penyakitnya mencapai stadium empat. “Dengan kesedihan mendalam, kami mengonfirmasi meninggalnya Chadwick Boseman,” tulis keterangan foto.

Di usia 43 tahun, Chadwick Boseman meninggal di kediamannya, Los Angeles, California, didampingi istri dan keluarga tercinta berdasarkan pernyataan juru bicaranya, Nicki Fioravante, pada Associated Press. Ia juga dikabarkan menjalani beberapa syuting film disela banyaknya perawatan, kemoterapi, dan operasi.

“Seorang pejuang sejati, Chadwick bertahan melalui itu semua dan membawakan Anda banyak film yang sangat Anda sukai,” ungkap pihak keluarga. “Sebuah kehormatan bagi kariernya untuk memerankan (karakter) Raja T’Challa dalam kehidupan Black Panther.”

Terkenal dengan slogan ”Wakanda Forever”, Chadwick Boseman tampil dalam look ikonis dalam film garapan Marvel Cinematic Universe tersebut. Kostum hitam body fit Black Panther ini merupakan karya desainer kostum asal Amerika Serikat, Ruth Carter bersama timnya.

Proses pembuatan kostum ini cukup memakan waktu, mengingat ada empat jenis busana yang digunakan dalam adegan film Black Panther.

Dilansir dari Vox, Sabtu (29/8/2020), setelan kostum ini terdiri dari potongan-potongan kecil yang dapat dilepas-pasang oleh Chadwick, sehingga mereka tidak harus selalu menutup bagian mata dan hidungnya. Lalu, penyempurnaan kostum di depan layar dilakukan dengan teknologi digital.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jenis kain yang digunakan juga beragam. Beberapa bagian memanfaatkan material satin, tapi sebagian besar dibuat dengan bahan elastis bercetakan khusus yang menghasilkan efek 3D. Jika dilihat dengan seksama, begitu banyak pola-pola khas Afrika untuk menonjolkan kesan kostum milik Raja Wakanda. Pola tersebut dinamai Okavango.

Pengerjaan kostum juga memerlukan keahlian desainer perhiasan, seperti dalam membuat detail potongan besi logam, juga dirancang layaknya perhiasan. Kostum Black Panther dihiasi pula dengan detil garis khas Afrika berwarna emas dan merah dari suku Masai, serta tambahan manik-manik.

Semua desain dan jenis bahan telah disesuaikan dengan postur tubuh dan menunjang Chadwick untuk bergerak leluasa. Salah satunya dengan ritsleting yang dipasang tersembunyi, sehingga Chadwick dapat dengan mudah melepas dan memakainya kembali.

Kostum tersebut membuat penampilan Chadwick semakin terkesan garang dan terhormat. Terutama saat adegan memimpin pasukan Wakanda ke medan perang melawan pasukan Thanos.

Seringkali tampil dengan setelan mantel panjang bermotif, buat penampilan Chadwick lebih gagah dan berwibawa saat memerankan Raja T’Challa. Busana ini juga merupakan bagian dari pekerjaan Ruth Carter.

Untuk T’Challa, Carter membuat mantel berpotongan desain abad ke-18 dan menyulam panel depan, serta bagian lengan dengan sentuhan khas Nigeria. "Saya ingin dia berpenampilan seperti raja sekaligus sebagai pemimpin militer," kata Carter pada Vulture.

Setelan itu dibuat untuk menampilkan kesan elegan yang bergerak seirama dengan langkah kaki seorang Raja Wakanda. Sementara rakyatnya berpakaian warna-warni khas Afro-punk, T’Challa tampil lebih menonjol dengan wibawa seorang raja mengenakan warna setelan gelap dan bordir yang mewah.

Carter menyatakan bahwa ia tidak berfokus pada gaya pribadi tiap karakter dalam film, tapi ia ingin menonjolkan kesan estetika keluarga dan budaya yang melekat di Afrika. Inilah yang diterapkan dalam setiap kostum Chadwick Boseman saat berperan sebagai Raja rakyat Wakanda. (Brigitta Valencia Bellion)