Sejarah Hari Vegetarian Sedunia yang Dirayakan Setiap 1 Oktober

Hari ini, Kamis (1/10/2020), dunia merayakan Hari Vegetarian Sedunia. Bagaimana sejarahnya?

oleh Komarudin diperbarui 01 Okt 2020, 13:02 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 13:02 WIB
Ilustrasi Makanan Vegetarian
Ilustrasi makanan vegetarian (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Kesaktian Pancasila, 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia. Hari ini dirayakan untuk menumbuhkan kesadaran tentang manfaat sosial, kesehatan, dan lingkungan dari makan tanpa daging.

Sebenarnya, 1 Oktober merupakan  dimulainya perayaan Bulan Kesadaran Vegetarian. Maka itu, Oktober merupakan bulan bagi para vegetarian. 

Dengan adanya Hari Vegetarian Sedunia, banyak orang yang beralih ke gaya hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan, dilansir dari laman Food NDTV, Rabu, 30 September 2020. Tak terkecuali sebagai selebritas dunia yang secara bertahap tak lagi mengonsumsi daging untuk memilih gaya hidup yang seimbang. 

Hari Vegetarian Sedunia dicetuskan oleh Masyarakat Vegetarian Amerika Utara pada 1977. Hari Vegetarian Sedunia juga didukung oleh Persatuan Vegetarian Internasional pada 1978.

Menurut American Dietetic Association, pola makan vegetarian yang direncanakan dengan tepat, termasuk diet vegetarian total atau vegan, adalah menyehatkan, cukup bergizi, dan dapat memberikan manfaat kesehatan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tertentu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Beda Vegan dan Vegetarian

Mencicipi Aneka Makanan Vegetarian di Festival Bengaluru Aaharotsava
Seorang koki memajang aneka hidangan yang ditawarkan di sebuah kedai makanan dalam festival Bengaluru Aaharotsava, Bangalore, India, Jumat (18/10/2019). Lebih dari 100 kios hadir dalam Bengaluru Aaharotsava. (Manjunath Kiran/AFP)

Perbedaan antara menjadi vegan versus vegetarian terutama berpusat pada peran hewan dalam produksi makanan. Kedua pola makan itu fokus pada makan lebih banyak makanan nabati, vegetarian diizinkan untuk memasukkan telur, madu, dan susu.

Sementara itu, vegan mengabaikan semua makanan hewani atau produk hewani. Beberapa di antaranya daging, unggas, susu, madu, dan telur, dilansir dari laman Insider, Rabu, 30 September 2020.

Kedua diet ini bisa sangat aman jika dilakukan dengan benar. Orang tidak perlu menjadi vegan atau vegetarian untuk mencapai tujuan manajemen kesehatan atau berat badan.

Meskipun satu pola makan belum tentu lebih aman daripada yang lain, tapi bagi mereka yang akan memulai, mungkin lebih sederhana untuk menjadi vegetarianisme terlebih dulu. Vegetarian sedikit lebih longgar, sehingga orang lebih mudah untuk mengonsumsi asupan nutrisi yang lebih seimbang.

Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya