Siswa IPEKA Raih Medali Emas bagi Indonesia di 2 Olimpiade Matematika Internasional

Setelah 25 tahun, Indonesia berhasil meraih medali emas pertama di IMO pada 2013.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2020, 11:19 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 21:32 WIB
Siswa IPEKA Raih Medali Emas bagi Indonesia di 2 Olimpiade Matematika Internasional
Siswa IPEKA Raih Medali Emas bagi Indonesia di 2 Olimpiade Matematika Internasional. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta – Situasi pandemi corona ternyata tidak menurunkan semangat anak bangsa untuk mengukir prestasi di kancah internasional. Baru-baru ini, siswa kelas 12 Sekolah Kristen IPEKA BSD, Stanve Avrilium Widjaja meraih prestasi membanggakan. Ia sukses meraih medali emas masing-masing di ajang International Mathematical Olympiad (IMO) 2020 dan di Tuymaada International Olympiad (Tuymaada) 2020.

IMO 2020 diikuti oleh 616 orang peserta dari 105 negara, diantaranya yang menjadi kompetitor terberat yaitu China, Rusia, dan Amerika Serikat. Sedangkan Tuymaada 2020 diikuti oleh 151 peserta dari 7 negara diantaranya Rusia, Kazakhstan, dan Iran.

Meskipun ini adalah kali pertama Stanve mengikuti ajang IMO dan Tuymaada, penampilan perdana Stanve di IMO langsung menghasilkan Gold Medal, sementara di Tuymaada Stanve meraih Gold Medal dan Absolute Winner.  Umumnya bagi peserta di negara lainnya, mereka telah mengikuti perlombaan tersebut selama dua atau bahkan tiga kali sebelum berhasil mendapatkan Gold Medal, sehingga pengalaman dan mental mereka sudah terbentuk secara lebih matang.

Pada IMO 2020 yang merupakan olimpiade matematika paling bergengsi di dunia, Stanve berhasil meraih Gold Medal sekaligus menempati peringkat 22 dunia atau yang terbaik dari seluruh peserta asal Indonesia. Sedangkan di Tuymaada 2020, dari 21 peserta Indonesia hanya Stanve yang berhasil meraih emas. Stanve juga mendapat predikat Perfect Scorer sekaligus Absolute Winner atau Champion (peringkat pertama).

International Mathematical Olympiad (IMO) adalah ajang lomba matematika internasional tahunan bagi siswa setingkat SMA. IMO merupakan olimpiade sains internasional tertua yang pertama kali diadakan pada 1959. Pada tahun 2020 ini, perhelatan IMO diadakan dari 20 hingga 28 September 2020 secara daring. Mekanismenya, peserta akan diawasi oleh kamera secara daring dan didampingi oleh pengawas profesional dan berpengalaman.

Proses menuju IMO dimulai dari seleksi sekolah dan Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) 2019. Peserta-peserta terbaik dari setiap kabupaten/kota dapat mewakili daerahnya untuk mengikuti seleksi provinsi. Lalu terpilih 77 peserta terbaik se-Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Tahun 2019, OSN diadakan di Manado dan terpilih sekitar 31 anak peraih medali untuk dipanggil mengikuti pelatnas. Dari pelatnas tersebut dipilih 6 orang yang berhak mewakili Indonesia di ajang IMO 2020. Dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang IMO sejak 1988 hingga 2020, baru 5 orang siswa yang berhasil meraih medali emas. Pada awal keikutsertaan, tidak ada peserta Indonesia yang berhasil menjawab satu soal pun secara sempurna.

Butuh waktu empat tahun hingga ada peserta Indonesia yang berhasil menjawab satu soal secara sempurna dan butuh delapan tahun untuk Indonesia berhasil mendapatkan medali perunggu (bronze) pertama. Barulah setelah 25 tahun, Indonesia berhasil meraih medali emas pertama di IMO pada 2013.

Sedangkan Tuymaada International Olympiad (Tuymaada) adalah kompetisi internasional tahunan yang diadakan di Rusia untuk siswa berusia di bawah 18 tahun. Pada tahun ini, Tuymaada diadakan secara daring dari 1 hingga 6 Oktober 2020 yang difasilitasi oleh kamera super sensitif untuk mengawasi para peserta.  Rasa bangga dan bahagia diungkapkan oleh Stanve setelah berhasil berprestasi di lomba yang sistemnya sudah teruji selama 61 tahun yaitu IMO dan 27 tahun untuk Tuymaada.

“Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dapat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di ajang IMO 2020 dan Tuymaada 2020. Meraih medali di IMO merupakan impian setiap penggemar matematika di dunia. Serta raihan Perfect Scorer sekaligus Absolute Winner dan Gold Medal di Tuymaada juga merupakan kebanggaan bagi saya. Apalagi dapat bersaing dengan negara-negara kuat seperti China, Amerika dan Rusia pada IMO dan Tuymaada”, ujar Stanve Avrilium Widjaja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Siswa IPEKA Raih Medali Emas bagi Indonesia di 2 Olimpiade Matematika Internasional
Siswa IPEKA Raih Medali Emas bagi Indonesia di 2 Olimpiade Matematika Internasional. foto: istimewa

Kepala Sekolah SMA Kristen IPEKA BSD, Kristhianto Nathanael Kainama mengungkap rasa syukur atas torehan prestasi membanggakan ini.  “Kami di Sekolah Kristen IPEKA BSD sangat bersyukur pada Tuhan. Tentunya kami merasa gembira dan bangga bahwa Stanve Avrilium Widjaja berhasil meraih prestasi yang luar biasa serta mengharumkan nama Indonesia di dua event internasional yang sangat bergengsi.

Prestasi Stanve tentunya tidak lepas dari doa, bimbingan, dan dukungan banyak pihak. Stanve telah membuktikan bahwa dengan semangat juang yang tinggi, kegigihan, kerja keras dan ketekunan pada bidang yang diminati akan mampu membuahkan hasil yang manis,” ujar Kristhianto.

Sementara itu, Koordinator Lokasi Sekolah Kristen IPEKA BSD, Andriani Winoto menyatakan komitmen sekolah dalam mendukung prestasi siswa. “Kami memiliki komitmen untuk mendorong setiap murid mengembangkan diri sepenuhnya sesuai dengan bakat, talenta, minat dan kemampuan yang dimiliki.

Siswa diberikan kesempatan yang luas untuk meng-eksplorasi minat dan kemampuan dengan ikut serta dalam berbagai ajang perlombaan, baik di bidang sains, bahasa, olahraga dan bidang lainnya”, ujar Andriani.

Lebih lanjut Andriani menyampaikan, harapannya prestasi Stanve dapat menginspirasi banyak siswa lain, baik di bidang akademis maupun di bidang apapun yang diminati.

Sifat tidak mudah menyerah, gigih menekuni dan mengembangkan diri di bidang yang diminati kiranya dapat diteladani. Serta semoga prestasi ini juga dapat menjadi bekal untuk semakin maju dan menjadi berkat bagi banyak orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya