Liputan6.com, Jakarta - Japan Airlines (JAL) mengeluarkan kebijakan baru kepada para penumpang. JAL akan memberikan penghargaan kepada wisatawan yang memilih tidak makan dalam pesewat selama penerbangan.
Program tersebut diberi nama “Ethical Choice Meal Skip Option”. Inisiatif ini secara eksklusif tersedia pada penerbangan malam hari dari Bangkok ke Tokyo Haneda dari maskapai penerbangan aliansi Oneworld (JL34), dilansir dari laman Business Traveller, Jumat (11/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Wisatawan yang ingin pilihan itu harus melaporkannya paling tidak 25 jam sebelum keberangatan. Laporan tersebut bisa dilakukan melalui website JAL, sama dengan pemesanan makanan.
Sebagai imbalannya, penumpang kelas bisnis akan menerima amenity kit spesial yang biasanya ditawarkan pada rute jarak jauh. Sementara, penumpang kelas ekonomi dan ekonomi premium yang berpartisipasi akan mendapatkan fasilitas kit kelas bisnis regional.
Program ini akan membantu JAL mengurangi makanan dan limbah dalam pesawat serta mengurangi biaya dampak lingkungan. Tak jelas apakah JAL berencana untuk memerluas program ini ke ruten lain atau tidak. Business Traveller telah menghubungi maskapai untuk memberikan komentar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembenahan Kamar
Operator lain juga menghadapi masalah limbah makanan 1,3 miliar ton dengan solusi baru. Misalnya, Qantas dan Singapore Airlines telah menyingkirkan hidangan pembuka kelas ekonomi demi jarak utama yang lebih besar, sementara Air New Zealand, Emirates, dan Etihad menggunakan pemulihan limbah dan artificial intelligence.
Pendekatan JAL serupa dengan jaringan hotel global, seperti IHG dan Marriott, yang secara tradisional membiarkan tamu menolak layanan pembenahan kamar dengan imbalan poin loyalitas, kredit makanan dan minuman, atau fasilitas lain.
Program oleh industri hotel ini sudah dimulai sejak 2009 ketika Starwood yang kemudian diakuisisi oleh Marriott meluncurkan "Make a Green Choice". Sebelum pandemi, lebih dari 2.800 hotel Marriott di Amerika Utara ambil bagian dalam program ini. Program Marriott itu telah dihentikan karena penurunan pembenahan kamar menjadi hal biasa karena Covid-19.
Advertisement