Kunci Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, dari Komunikasi hingga Kolaborasi

Isu pengelolaan sampah di Indonesia dapat diwujudkan dengan memadukan dua kunci penting di dalamnya.

oleh Putu Elmira diperbarui 17 Des 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi Sampah
Ilustrasi sampah. (dok. Unsplash.com/Jasmin Sessler @open_photo_js)

Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan sampah masih menjadi isu besar dan kompleks di Indonesia. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sederet upaya dan sinergi dari berbagai pihak untuk perlahan-lahan membereskan problematika yang tiada henti melanda.

Managing Director Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano, menyampaikan masalah sampah sebenarnya adalah masalah tata kelola. Juga soal di regulasi, kebijakan yang harus ditegakkan, kemitraan, serta mengenai pembiayaan.

Sano, begitu ia akrab disapa, menganalogikan tata kelola persampahan layaknya jam tangan. Jika salah satu gear tidak ada, makan jam tangan tersebut tidak jalan.

"Jadi kita harus memastikan mulai dari penegakan hukum, memastikan tentang kemitraan, pembiayaan, semua dalam kondisi yang baik dan berjalan sehingga sistem persampahan berjalan dengan baik," kata Sano dalam bincang virtual, Kamis (17/12/2020).

Di sisi lain, penegakan hukum menjadi salah satu hal yang penting dalam pengelolaan sampah. "Di semua negara yang berhasil mengelola sampah, titik baliknya adalah penegakan hukum," tambahnya.

Dikatakan Sano, hal tersebut bukti beberapa kebijakan di Indonesia mengenai hukum harus menyadarkan dengan edukasi, sosialisasi, dan mengingatkan dengan penegakan hukum. "Kalau tidak, kita akan kehilangan sistem itu. Penegakan hukum jadi salah satu yang penting," tutur Sano.

Ia juga menyoroti masih ada begitu banyak orang yang abai dengan membuang sampah sembarang ke tempat yang tidak semestinya. "Itu tidak ada konsekuensi langsung. Bahkan sampai enggak punya rasa bersalah. Itu peradaban yang harus dibenahi di Indonesia," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Seruan untuk Masyarakat

Ilustrasi Sampah
Ilustrasi sampah. (dok. Unsplash.com/Markus Spiske @markusspiske)

Maka dari itu, salah satu kuncinya, Sano mengajak setiap elemen masyarakat untuk turut proaktif. Langkah nyatanya, seperti dengan mengabadikan lewat foto atau video orang-orang yang membuang sampah sembarangan untuk dilaporkan ke pemerintah.

"Seperti yang kemarin viral di Kota Bekasi ada yang buat sampah ke sungai, viral. Zaman sekarang kata viral itu sesuatu yang ampuh. Makanya kenapa saya bilang komunikasi menjadi salah satu yang penting karena ini saling membantu," jelasnya.

"Yuk, kita viralkan yg tidak benar sehingga kita saling mengingatkan dan yang benar juga diviralkan supaya jadi inspirasi," terang Sano.

Fakta menarik lain yang ia dan tim temukan adalah dalam pencarian di internet, bahwa kata sampah, plastik, dan kompos kian naik. "Jadi orang mencari kata ini artinya sudah kelihatan kepedulian, orang penasaran, mencari solusi maka kita tidak boleh lelah mengomunikasikan dan sosialisasikan," kata Sano.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya