Liputan6.com, Jakarta - Adalah Eggie Jasmin, desainer di balik kostum nasional terbaik dalam ajang Putri Pariwisata Indonesia 2020. Busana ini sendiri dikenakan kontestan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Patricia Devi Manek Taolin.
Bukan seperti busana lain di kategori kostum nasional, Eggie justru bermain-main dengan unsur takhayul dalam proses penciptaanya. Penyisipan ini bukan tanpa alasan. Ia bermaksud menggelitik persepektif banyak orang di era modern seperti sekarang.
"Tidak bisa dipungkiri, di zaman serba canggih, masih terselip dan terjaga dengan subur tradisi, juga kepercayaan dinamisme di lingkungan masyakat, terutama NTT," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Kamis (17/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Mata Golo, tradisi yang diangkat dalam konsep busana tersebut, dikatakan Eggie hadir sebagai pengingat, terutama bagi milenial, bahwa takhayul masih ada dan menarik untuk diulik. "Dan, meyakinkan kita bahwa segala sesuatunya (ada) karena sebab-akibat," imbuhnya.
Kehadirannya, menurut Eggie, juga sebagai bukti bahwa tak semua tema busana di ajang kontes kecantikan harus bertemakan realitas wujud, seperti wastra, rumah adat, atau flora dan fauna. Ia sendiri mengaku lebih tertarik mengangkat mitos maupun mistis.
"Karena dengan hal tersebut, kita mengajak audiens berfantasi dengan karya yang kita buat, di mana mitos dan mistik ini bersifat abstrak," katanya menjelaskan preferensi pembuatan kostum nasional di kontes kecantikan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkenalkan Sisi Lain NTT
Terlepas dari wastra yang cantiknya tak perlu diragukan, pun dengan suguhan lanskap alam, desainer Eggie Jasmin meyakini masih banyak sisi menarik lain NTT untuk diekspos. Keterlibatan dalam membuat kostum nasional, diceritakan Eggie berawal dari kepercayaan seorang teman.
"Teman lama dari NTT yang kebetulan terpilih mewakili NTT di salah satu ajang male pageant dan ia meminta saya membuat kostum nasional untuknya," tutur Eggie. Dari situ, karyanya mejeng di depan istri Gubernur NTT, Julie S Laiskodat, dan meninggalkan kesan baik.
Singkat cerita, Julie akhirnya bertemu Eggie dan memercayakan sang desainer untuk membuat kostum nasional putra-putri NTT yang akan terjun sebagai duta NTT di semua kontes kecantikan, baik nasional maupun internasional.
Lewat rancangan Eggie, Julie ingin memperkenalkan kekayaan budaya, wastra, dan wisata NTT di tingkat nasional atau international.
"Ide semua berasal dari saya pribadi dengan mengadaptasi mitos-mitos, religi, wastra, adat, dan budaya, di mana semua saya ingin tampilkan dengan packaging yang tentu berbeda dari kebanyakan. More newness, freshness, and entertaining," ungkapnya.
Advertisement