8 Tips Agar Liburan Natal dan Tahun Baru Minim Risiko Covid-19

Ada sejumlah tips untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 agar liburan Natal dan Tahun Baru lebih aman dan tetap seru.

oleh Henry diperbarui 21 Des 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 06:30 WIB
Serunya Wisata ke Sanayan Park
Wisatawan mengunjungi Senayan Park, Jakarta, Rabu (9/12/2020). Libur Nasional Pilkada Serentak 2020 dimanfaatkan sebagian warga Jakarta dan sekitarnya untuk mengunjungi tempat rekreasi bersama keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Liburan Natal dan Tahun Baru 2021 sudah dipangkas tiga hari. Pertimbangan utamanya adalah pandemi corona Covid-19 yang belum mereda dan bahkan cenderung naik tiap kali ada liburan panjang.

Potensi penularan Covid-19 masih saja ada dan cukup berbahaya. Karena itu Satgas Covid-19 menyarankan agar masyarakat tetap berada di rumah saja. Kalau memang harus bepergian ke tempat wisata atau sudah terlanjur memesan tiket perjalanan, yang terpenting adalah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Dokter sekaligus pengusaha, Ivan Adrian, mengatakan sering ditemukan orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Seperti mengenakan masker pada dagu.

"Sering ditemukan masker dagu atau masker di bawah hidung. Itu sangat berbahaya. Maskernya bisa terkontaminasi dan terpapar virus yang bisa berpindah ke badan," ucap Ivan dalam diskusi virtual 'Menerapkan Protokol Kesehatan Menjelang Liburan Akhir Tahun' di kanal Youtube BNPB Indonesia, 15 Desember 2020.

Jadi, protokol kesehatan harus terus diterapkan, mulai dari penegasan pemakaian masker yang benar, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan menghindari keramaian atau disebut 4M. Terlepas dari semua itu, ada delapan tips untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 saat liburan, sehingga liburan Natal dan Tahun Baru lebih aman dan tetap seru.

1. Memakai masker yang benar

Salah satunya adalah mengetahui pemakaian masker yang benar dan cara melepaskannya. Kalau masker sudah menutupi hidung, mulut dan dagu, berarti Anda sudah memakainya dengan benar.

Tapi jika masih harus menyentuh bagian depan masker ketika melepaskannya, hal inilah yang akan meningkatkan risiko penularan. Apalagi, jika ingin menggunakan maskernya kembali.

"Ini adalah hal kecil yang sering terlupakan. Cara buka masker itu ditarik tali yang ada di belakang telinga. Jangan dari depan karena di situ terdapat filter. Jadi, jangan disentuh," terang Ivan.

2. Melakukan transaksi non tunai

"Saat libur, kita banyak menyentuh ATM dan cash. Jadi, kalau bisa cashless karena minim sentuhan. Pakai aplikasi serba digital yang bisa mengamankan kita dan orang lain," kata Ivan.

3. Pesan tiket perjalanan atau penginapan lewat aplikasi

Banyak agen perjalanan yang telah mengandalkan laman resmi atau aplikasi untuk mempermudah seseorang memesan tiket maupun penginapan. Selain tidak perlu keluar rumah, hal ini juga bisa meminimalisir kontak untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

4. Memilih road trip

Ilustrasi road trip
Ilustrasi road trip (Dok.Unsplash)

Jika biasanya jasa travel menyediakan paket group trip, kini beberapa di antaranya telah mengubah hal tersebut menjadi road trip.

"Jadi, pakai kendaraan masing-masing dan tidak digabung dengan orang yang tidak dikenal. Lalu, berkumpul di tujuan wisata yang memudahkan physical distancing," terang Anton Thedy, seorang pengusaha travel.

Kapasitas mobil juga perlu dikurangi 50 persen untuk menghindari paparan droplet. Sering membuka kaca mobil selama perjalanan juga akan membantu mencegah penularan.

5. Pilih tempat terbuka dan hindari keramaian

Pilihlah objek wisata terbuka seperti pantai atau gunung. Kalau ingin mengunjungi objek wisata tertutup atau di dalam ruangan, cukup hindari kerumunan, hadir lebih awal atau meminimalisir waktu kunjungan.

6. Melakukan PCR test

Sangat penting untuk melakukan PCR test sebelum dan sesudah berlibur. Hal ini bukan hanya bisa memastikan kondisi Anda, tapi juga memudahkan pencarian mata rantai.

"Banyak yang lari waktu diminta swab dan takut. Padahal saat liburan, kita tidak tahu di samping kita siapa, positif (Covid-19) atau tidak. Kalau dia orang tanpa gejala (OTG), itu kan berbahaya sekali," ucap Ivan.

7. Melakukan isolasi mandiri usai berlibur

Pemeriksaan Kesehatan OTG Covid-19 di Graha Wisata Ragunan
Tim paramedis dari Sudinkes Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala kepada pasien Covid-19 yang berstatus sebagai OTG di Graha Wisata Ragunan, Senin (14/12/2020). Sebanyak 13 pasien OTG Covid-19 saat ini menjalani isolasi mandiri di Graha Wisata Ragunan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Lakukan isolasi mandiri selama dua minggu setelah berlibur untuk memastikan kondisi Anda benar-benar sehat saat harus beraktivitas di luar ruangan.

Bahkan walaupun merasa sehat, bisa saja kamu membawa virus Covid-19 tanpa gejala. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu setelah berlibur.

8. Minum air cukup dan konsumsi makanan bergizi

Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, sangat penting untuk minum air cukup dan memenuhi konsumsi makronutrien maupun mikronutrien. Berlibur bisa menguras energi dan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

Konsumsi makanan bergizi, minum air cukup terutama air putih, berolahraga serta minum suplemen bila perlu agar daya tahan tubuh Anda tetap kuat untuk mencegah paparan corona Covid-19.

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya