Malaysia Berencana Buat Travel Bubble dengan 6 Negara, Indonesia Masuk Daftar?

Negara yang masuk ke dalam daftar rencana travel bubble merupakan negara yang berada di zona hijau.

oleh Henry diperbarui 30 Des 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 06:30 WIB
Malaysia Gunakan Pemindai Suhu di Bandara Antisipasi Virus Corona
Petugas kesehatan memeriksa 'thermal scanner' untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Selasa (21/1/2020). Pemerintah Malaysia mulai mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh merespons penyebaran virus korona yang kian masif di China. (MOHD RASFAN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai terobosan di bidang pariwisata coba dilakukan di masa pandemi corona Covid-19 ini. Malaysia misalnya, mereka sedang mempertimbangkan membuka perbatasan untuk membantu industri pariwisata dengan beberapa negara dengan travel bubble (gelembung perjalanan). Apa Indonesia termasuk?

Menteri Pariwisata, Seni dan Kebudayaan Malaysia Nancy Shukri, mengatakan, pihaknya sedang bernegosiasi untuk membuka travel bubble dengan enam enam negara, mulai dari Singapura hingga Korea Selatan untuk menggeliatkan kembali indutrsi pariwisata Negeri Jiran tersebut. Negara yang masuk ke dalam daftar tersebut merupakan negara yang berada di zona hijau.

"Kami tengah bernegosiasi dengan negara seperti Singapura, Brunei, Korea, Jepang, Taiwan dan Selandia Baru yang sudah teridentifikasi sebagai negara zona hijau," ungkap Menteri Nancy Shukri, seperti dikutip dari Malaymail, 27 Desember 2020.

Nancy mengatakan pihaknya sudah menerima permintaan dari industri pariwisata lokal untuk membuka perbatasan, agar usaha mereka tetap berkelanjutan di masa pandemi COVID-19. "Namun masalah ini harus dibahas lebih lanjut dengan kementerian lain seperti Kementerian Kesehatan, untuk memastikan kita bisa melakukan hal itu untuk meningkatkan sektor pariwisata," ucapnya.

Nancy juga mengimbau para wisatawan dari zona hijau yang bepergian ke tempat lain untuk liburan, sepenuhnya mempraktikkan protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak selama perjalanan.

"Kami tidak ingin kasus COVID-19 bertambah tinggi setelah pemerintah menyetujui travel bubble karena pada akhirnya akan berdampak pada perekonomian, khususnya sektor pariwisata kita," lanjut Nancy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menutup Pintu Perbatasan

Akibat Penyebaran COVID-19, Pariwisata di Malaysia Merosot Tajam
Orang-orang tampak mengenakan masker saat berjalan di pintu masuk sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Bukit Bintang, yang biasanya ramai menjadi tujuan wisata, di Kuala Lumpur, Malaysia (7/12/2020). (Xinhua/Chong Voon Chung)

Sementara itu, Malaysia menutup pintu perbatasannya saat jumlah virus corona Covid-19 meningkat drastis pada September lalu. Indonesia pun termasuk negara yang ditutup aksesnya ke Malaysia.

Keputusan ini diambil Malaysia karena merasa larangan masuk akan menjadi metode paling efektif untuk mengurangi kasus impor virus corona Covid-19 di Malaysia. Sementara Indonesia juga akan menutup pintu bagi WNA mulai 1 Januari 2021.

Malaysia kini sudah menerima vaksin COVID-19. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin akan menjadi orang pertama di negara itu yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer, dalam upaya meyakinkan publik bahwa vaksin itu aman dan efektif.

Vaksin di Malaysia akan diberikan pertama kali kepada petugas kesehatan garis depan. Diikuti oleh mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi seperti orang tua, mereka yang memiliki penyakit tidak menular, dan penyakit pernapasan kronis.

Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta

Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta
Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya