Liputan6.com, Jakarta - Banjir lahar dingin dikabarkan menerjang kawasan wisata Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo Kabupaten Lumajang, Rabu, 13Â Januari 2021. Lahar dingin becampur lumpur, batu, pasir, dan rinting itu diyakini berasal dari Gunung Semeru. Peristiwa alam yang memperlihatkan keruhnya air bercampur material vulkanis terekam kamera dan beredar luas di jagat maya.
Salah satunya di akun Twitter @giewahyudi. Video berdurasi 20 detik itu mempelihatkan banjir yang membawa meterial vulkanis terjun ke dasar kolam obyek wisata yang dijuluki Air Terjun Niagara Indonesia itu. Dituliskan juga bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu, 13 Januari 2021.
Video itu langsung viral dan sudah disaksikan lebih dari 1,3 ribu kali. Beberapa akun Twitter juga mengunggah video serupa, seperti @atharaffa, @exploregunung, dan @merapi_incover.
Advertisement
Baca Juga
"Video Viral Banjir Lahar Dingin Semeru melintasi sungai Glidik di Air Terjun Tumpak Sewu "Niagara Indonesia", Rabu, (13/1/2021). Video ini tersebar disejumlah platform media sosial. Waspada Bencana Lur. Video : lumajangsatu," tulis akun @atharaffa dalam unggahan pada Kamis (14/1/2021) yang sudah dilihat lebih dari 2,7 ribu kali.
Hingga kini, belum diketahui jelas bagaimana situasi di kawasan tersebut. Yang jelas, sejak bulan lalu, curah hujan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur termasuk tinggi.
Menurut laporan Antara yang dilansir Kamis (14/1/2021), hujan menyebabkan banjir lahar dingin Gunung Semeru dapat mengancam keselamatan warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai aliran lahar. Selain itu, asap tebal abu vulkanik juga membahayakan pengguna jalan yang melintas jalur selatan Lumajang. Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Satpol PP, dan relawan kebencanaan terus disigakan di titik-titik rawan banjir lahar dingin dan jalur selatan Lumajang.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperpanjang penutupan pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, hingga 31 Maret 2021. Perpanjangan penutupan itu mempertimbangkan curah hujan yang tinggi, dan perkiraan adanya badai di kawasan Gunung Semeru. Sementara itu, status Gunung Semeru masih waspada level II.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Curah Hujan Tinggi
Dilansir dari kanal Surabaya Liputan6.com, penutupan Gunung Semeru sudah dimulai sejak Desember 2020, lantaran aktivitas vulkanik yang terus meningkat.Â
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga akhir Maret. Kondisi ini bisa mengancam keselamatan pendaki yang ingin mendaki Gunung Semeru.
Sementara itu, Air Terjun Tumpak Sewu termasuk destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dan disebut-sebut tak kalah indah dengan air terjun Niagara di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada. Lokasinya berada di dalam lembah curam memanjang dengan elevasi 500 meter di atas permukaan air laut.
Air Terjun Tumpak Sewu terbentuk di aliran Sungai Glidih yang berhulu di Gunung Semeru. Selain Air Terjun Tumpak Sewu, di sekitar lokasi ada juga wisata permainan arum jeram. Bagi pecinta jeep juga ada wisata offroad di lereng Gunung Semeru.Â
Advertisement