Perang Kimchi Antara Korea Selatan dan China Kembali Memanas

Sejak awal Desember lalu, warganet Korea Selatan dan China telah lempar teori untuk mengklaim kimchi.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 17:30 WIB
ilustrasi kimchi mirip dengan asinan/pixabay
ilustrasi kimchi/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan budaya antara warganet China dan Korea Selatan kembali memanas. Ini terjadi setelah vlogger China, Li Ziqi, merilis video dirinya sedang membuat kimchi.

Li Ziqi, yang memiliki 14 juta pengikut, mengunggah klip berdurasi 20 menit tersebut di kanal YouTube-nya pada 9 Desember lalu. Video tersebut lantas menyalakan kembali api perseteruan tentang asal-usul makanan pendamping itu.

Beberapa pengguna YouTube asal Korea Selatan mengomentari video tersebut dengan mengatakan bahwa kimchi adalah hidangan asli Korea dan menyalahkan orang China, seperti Zigi karena "mencuri" budaya dan tradisi mereka.

Tak ayal, komentar itu memicu perdebatan dan ejekan dari warganet China. Argumen itu juga meluas ke video yang dirilis sebulan lalu oleh Ziqi, di mana kala itu ia terlihat membuat manisan berbahan kesemek.

"Gotgam (sebutan manisan dari kesemek) juga makanan Korea," komentar seorang warganet. "Saya suka makanan Korea gotgam ," balas yang lain.

Komentar semacam itu lantas memicu kecaman luas di antara warganet China. "Saya telah makan kesemek di China selama lebih dari 20 tahun. Kapan itu jadi makanan eksklusif Korea? Kapan itu jadi budaya eksklusif Korea Selatan?" tulis salah satunya.

Para ahli kemudian menanggapi bahwa perdebatan semacam itu mencerminkan ikatan budaya yang dalam dan erat antar kedua negara. Mereka mencatat telah berlangsungnya pertukaran timbal-balik budaya antara China dan Korea Selatan selama ribuan tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Memandang Budaya dengan Pikiran Terbuka

Kuliner Korea
Gotgam atau manisan dari buah kesemek yang populer di Korea Selatan dan China. (dok. Instagram @maithy.nguyen/https://www.instagram.com/p/CHma6JGgjEA/)

Mengutip Global Times, Jumat, 15 Januari 2021, Zhang Yiwu, seorang profesor dari Peking University, menjelaskan, "Pertukaran bilateral di banyak bidang, seperti pangan, teknologi pertanian, dan obat-obatan antara China dan Korea Selatan telah begitu dekat dalam sejarah, sehingga sangat normal bahwa kedua belah pihak memiliki kesamaan."

Dalam sejarah, menurut Zhang, China berkembang relatif lebih awal dan memiliki pengaruh pada masyarakat lain di Asia Timur dalam berbagai aspek. Sementara, tempat lain di kawasan itu juga membuat kreasi unik yang bersama-sama memperkaya perkembangan Asia Timur.

Zhang kemudian mengatakan bahwa keributan di antara orang China dan Korea Selatan seperti itu "tidak perlu," dan menyerukan agar publik saling memandang budaya dengan pikiran terbuka.

Sebelum hal ini terjadi, pada awal Desember, China mengklaim memperoleh sertifikasi dari International Organisation for Standardisation (ISO) terkait pembuatan pao cai, makanan sejenis yang dinilai pihaknya sebagai asal-muasal kimchi.

Penyebutan kata Kimchi tersebut memicu kemarahan warga Negeri Ginseng dan berujung pada tuduhan China berupaya mengklaim sajian tersebut. Padahal, sertifikasi ISO itu berlaku untuk hidangan pao cai.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menekankan, pada 1 Desember 2020, bahwa kerja sama antara China dan Korea Selatan pasti melebihi ketidaksepakatan tentang asal kimchi.  (Melia Setiawati)

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya