Optimisme Sandiaga Uno Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Segera Bangkit

Sandiaga Uno kehadiran para pembicara dari luar negeri dalam Global Tourism Forum membuktikan bahwa pariwisata dan ekonomi segera bangkit.

oleh Komarudin diperbarui 03 Okt 2021, 01:12 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 17:07 WIB
Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara konferensi pers Global Tourism Forum 2021 secara daring, Selasa (14/9/2021) (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta -  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambut positif acara Global Tourism Forum 2021. Global Tourism Forum akan digelar selama dua hari di Indonesia mulai 14--15 September 2021. Acara tersebut akan dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan dihadiri pembicara dari dalam dan luar negeri. 

"Kehadiran para pembicara luar negeri itu menunjukkan confidence bahwa para pelaku parekraf Indonesia akan segera bangkit dengan pengendalian Covid-19 yang semakin baik. Ini merupakan praktik pariwisata berbasis protokol kesehatan dan ini akan lebih kita gaungkan ke dunia internasional," kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers acara tersebut yang dilangsungkan secara daring, Selasa, 14 September 2021.

Meski begitu, menurut Sandi, kita tidak perlu tergesa-gesa untuk membuka pariwisata secara resmi. Saat ini perlu dilakukan sosialisasi kepada semua pihak.

"Saya setiap hari ditanya kapan buka-kapan buka, saya bilang kita perlu sosialisasi yang baik kepada seluruh Parekraf bahwa kita siap. Setelah siap, kita akan membuka pariwisata Indonesia dengan penuh ketaatan dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," imbuh Sandi.

Terkait kesehatan, Sandiaga mengungkapkan Indonesia termasuk yang terbaik terkait penanganan Covid-19 di ASEAN dengan jumlah kasus per penduduk yang terendah. Sementara dari segi vaksinasi, Indonesia berada di posisi ketiga dan keempat.

"Ini yang perlu kita masifkan program vaksinasi yang menjadi prasyarat pada kita untuk membuka kembali pariwisata kita. Presiden sudah memberikan syarat 70 persen ke atas. Narasi tunggalnya adalah vaksinasi dan protokol kesehatan," ujar Sandi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Devisa

Ilustrasi Bali
Ilustrasi Bali (Dok.Unsplash)

Sandiaga Uno juga mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat devisa pariwisata Indonesia turun 80 persen pada 2020. Ia berharap tahun ini tak seperti tahun lalu.

"Turun secara masif hampir 80 persen. Tahun ini mudah-mudahan kontraksinya tidak lebih dalam lagi karena ini berdampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Sandi berharap saat sektor pariwisata sudah siap dibuka dengan kesiapan dari segi vaksinasi, protokol kesehatan, CHSE, dan fasilitas kesehatan. Dengan kesiapan tersebut, lanjut Sandi, Indonesia bisa bersaing di pasar pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kolaborasi

Baru 666 Pelaku Usaha Wisata di Bali Dapat Sertifikasi CHSE Gratis
Ilustrasi penerapan CHSE di tempat wisata di Bali. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Di ASEAN ada beberapa negara yang selama ini menjadi destinasi wisata unggulan. Sandi berkata, pihaknya akan berkolaborasi, tidak lagi berebut pasar wisatawan mancanegara.

"Tapi meningkatkan length of stay dan quality spending dengan berkolaborasi. Indonesia tidak bisa berdiri sendiri di tengah Covid-19," tutur Sandiaga.

Bagi Sandi, hal yang perlu ditingkatkan potensi segitiga. Ia mencontohkan, wisatawan bisa berkunjung ke Phuket, Langkawi, dan juga Bali. "Itu merupakan tren terbaru wisata masa kini, karena length of stay-nya lebih panjang dan juga tuntutan terhadap CHSE," tegas Sandiaga.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya