Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambut positif acara Global Tourism Forum 2021. Global Tourism Forum akan digelar selama dua hari di Indonesia mulai 14--15 September 2021. Acara tersebut akan dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan dihadiri pembicara dari dalam dan luar negeri.Â
"Kehadiran para pembicara luar negeri itu menunjukkan confidence bahwa para pelaku parekraf Indonesia akan segera bangkit dengan pengendalian Covid-19 yang semakin baik. Ini merupakan praktik pariwisata berbasis protokol kesehatan dan ini akan lebih kita gaungkan ke dunia internasional," kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers acara tersebut yang dilangsungkan secara daring, Selasa, 14 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, menurut Sandi, kita tidak perlu tergesa-gesa untuk membuka pariwisata secara resmi. Saat ini perlu dilakukan sosialisasi kepada semua pihak.
"Saya setiap hari ditanya kapan buka-kapan buka, saya bilang kita perlu sosialisasi yang baik kepada seluruh Parekraf bahwa kita siap. Setelah siap, kita akan membuka pariwisata Indonesia dengan penuh ketaatan dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," imbuh Sandi.
Terkait kesehatan, Sandiaga mengungkapkan Indonesia termasuk yang terbaik terkait penanganan Covid-19 di ASEAN dengan jumlah kasus per penduduk yang terendah. Sementara dari segi vaksinasi, Indonesia berada di posisi ketiga dan keempat.
"Ini yang perlu kita masifkan program vaksinasi yang menjadi prasyarat pada kita untuk membuka kembali pariwisata kita. Presiden sudah memberikan syarat 70 persen ke atas. Narasi tunggalnya adalah vaksinasi dan protokol kesehatan," ujar Sandi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Devisa
Sandiaga Uno juga mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat devisa pariwisata Indonesia turun 80 persen pada 2020. Ia berharap tahun ini tak seperti tahun lalu.
"Turun secara masif hampir 80 persen. Tahun ini mudah-mudahan kontraksinya tidak lebih dalam lagi karena ini berdampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
Sandi berharap saat sektor pariwisata sudah siap dibuka dengan kesiapan dari segi vaksinasi, protokol kesehatan, CHSE, dan fasilitas kesehatan. Dengan kesiapan tersebut, lanjut Sandi, Indonesia bisa bersaing di pasar pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Advertisement
Kolaborasi
Di ASEAN ada beberapa negara yang selama ini menjadi destinasi wisata unggulan. Sandi berkata, pihaknya akan berkolaborasi, tidak lagi berebut pasar wisatawan mancanegara.
"Tapi meningkatkan length of stay dan quality spending dengan berkolaborasi. Indonesia tidak bisa berdiri sendiri di tengah Covid-19," tutur Sandiaga.
Bagi Sandi, hal yang perlu ditingkatkan potensi segitiga. Ia mencontohkan, wisatawan bisa berkunjung ke Phuket, Langkawi, dan juga Bali. "Itu merupakan tren terbaru wisata masa kini, karena length of stay-nya lebih panjang dan juga tuntutan terhadap CHSE," tegas Sandiaga.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement