3 Aturan Saat Berkunjung ke Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

Aturan ini berlaku untuk kunjungan ke Candi Boroudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko selama masa pandemi COVID-19.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Feb 2021, 09:02 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 09:02 WIB
Candi Prambanan
Candi Prambanan di perbatasan Jawa Tengah dan DIY. (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Mengingat beroperasi di masa pandemi COVID-19, sederet tempat wisata memberlakukan aturan tertentu demi mencegah transmisi COVID-19. Dalam praktiknya, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko yang merupakan objek wisata kenamaan di Yogyakarta dan Jawa Tengah pun bukan pengecualian.

Direktur utama PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga aturan utama dalam kunjungan selama di periode krisis kesehatan global. Pertama, memerhatikan praktik protokol kesehatan seseuai petunjuk.

"Kami memastikan semua layanan (sesuai protokol COVID-19), mulai dari wisatawan masuk ke kawasan objek wisata sudah mematuhi protokol kesehatan, sampai keluar nantinya. Kami juga ada drop off khusus sampai ke dalam (objek wisata)," katanya dalam virtual talk show bertajuk "Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi," Jumat, 29 Januari 2021.

Kemudian, pengunjung akan diberikan stiker. Edy menjelaskan, ada dua warna stiker untuk pengunjung, yakni stiker hijau dan merah. Stiker hijau akan diberikan pada pengunjung yang dianggap aman menjelajah area objek wisata. "Yang merah diberikan pada pengunjung yang suhu tubuhnya berada di atas rata-rata. Ada jalur khusus untuk istirahat," tutur Edy.

Terakhir, pengunjung harus terus memerhatikan informasi terbaru terkait operasional objek wisata. Ini merujuk pada aturan pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi yang dikeluarkan menyesuaikan kondisi di lokasi.

"Orang yang melakukan perjalanan sebenarnya sudah tersaring sejak awal. Apalagi, kalau menggunakan transportasi publik (syarat tes COVID-19). Jadi, tinggal disinkronkan saja," tuturnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menjaga Gelora Pariwisata

Candi Borobudur
Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Edy mengatakan, pihaknya sadar benar bahwa sektor pariwisata tengah memelankan laju demi membantu upaya mencegah transmisi virus corona baru. Namun, ia menuturkan, jangan sampai geloranya padam sama sekali.

"Makanya kami tetap buka dengan mempraktikan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya itu untuk maintain suasana," ucapnya, di samping terus melakukan upaya lain dalam berbenah diri.

Ya, dengan menurunkan jumlah pengunjung, pihaknya mengaku tengah melaklukan evaluasi, selain melakukan sederet upaya demi menjaga kepercayaan pelancong. Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sendiri telah menerima sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) (CHSE).


Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya