LVMH Tangguhkan Lini Busana Ready to Wear Milik Rihanna, Ada Apa?

Sebagai ganti, pihak LVMH dan Rihana bakal fokus pada produk kosmetik, perawatan kulit, dan pakaian dalam.

oleh Putu Elmira diperbarui 11 Feb 2021, 14:11 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2021, 14:11 WIB
Rihanna
Rihanna (Martin BUREAU / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi Covid-19 membawa beragam kabar mengejutkan dari industri fesyen, salah satunya disampaikan lini busana milik Rihanna, Fenty. Belum genap dua tahun setelah resmi dirilis, bisnis fesyen Rihanna yang berkolaborasi dengan LVMH itu ditutup.

Dilansir dari laman Page Six, Kamis (11/2/2021), LVMH mengonfirmasi kabar itu pada WWD dalam sebuah pernyataan. "Rihanna dan LVMH bersama-sama memutuskan untuk menangguhkan aktivitas RTW (ready-to-wear), yang berbasis di Eropa, sambil menunggu kondisi lebih baik," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Akun Instagram label kelas atas ini berhenti membagikan unggahan pada 1 Januari lalu. Di sisi lain, Fenty belum meluncurkan desain baru di situsnya sejak November lalu saat adanya pembatalan kolaborasi kedua dengan perancang sepatu Amina Muaddi.

Menurut WWD, staf tetap berada di markas besar Fenty di Paris untuk menghentikan operasi yang tersisa sebelum ditutup sepenuhnya. LMVH menyatakan Fenty berkinerja buruk pada Oktober lalu, yakni selama penjualan kuartal ketiga.

"Di Fenty fashion, kami masih dalam tahap peluncuran dan kami harus mencari tahu penawaran yang tepat. Itu bukanlah sesuatu yang mudah," kata CFO LVMH Jean-Jacques Guiony kala itu.

"Jelas, kami mendapat bantuan besar dari Rihanna dalam hal ini. Tapi, menurut saya, ini masih dalam proses ketika harus benar-benar menentukan apa tawaran itu," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Fokus Bisnis

Rihanna dalam  Savage X Fenty Show (Dennis Leupold/Savage X Fenty via AP)
Rihanna dalam Savage X Fenty Show (Dennis Leupold/Savage X Fenty via AP)

Fenty diluncurkan pada 2019, membuat Rihanna sebagai perempuan kulit hitam pertama yang mengepalai lini busana mewah untuk LVMH. Hal tersebut juga menandai perilisan merek besar pertama perusahaan sejak Christian Lacroix pada 1987.

Menurut WWD, lini pakaian dalam Rihanna Savage x Fenty sendiri tak berada dalam agenda penutupan, dan baru-baru ini mendapatkan 115 juta dolar AS melalui putaran penggalangan dana Seri B yang dipimpin L Catterton, di mana terdapat saham LVMH di sana.

Sebagai ganti, LVMH dilaporkan akan fokus pengembangan lini kosmetik Fenty Beauty dan Fenty Skin.

"LVMH dan Rihanna menegaskan kembali ambisi mereka untuk berkonsentrasi pada pertumbuhan dan pengembangan jangka panjang ekosistem Fenty yang berfokus pada kosmetik, perawatan kulit, dan pakaian dalam," tambah LVMH dan Rihanna dalam sebuah pernyataan kepada outlet tersebut.

 

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya