10 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mencuci Pakaian, Jangan Lanjutkan!

Kesalahan dalam mencuci pakaian tidak hanya membuat pakaian menjadi tidak awet tapi juga mengganggu kesehatan.

oleh Gilar Ramdhani pada 28 Feb 2021, 12:15 WIB
Diperbarui 28 Feb 2021, 12:10 WIB
Pisahkan Pakaian Putih saat Dicuci
Ilustrasi Mencuci Pakaian Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Mencuci pakaian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan hampir semua orang dan pasangan yang berumah tangga. Mulai dari mencuci 2-3 hari sekali, atau bahkan seminggu sekali di akhir pekan. Diantara mereka ada yang mencuci sendiri dengan mesin cuci atau secara manual, dan ada yang tinggal kirim pakaian kotor ke laundry.

Khusus bagi Anda yang mencuci pakaian sendiri atau asisten rumah tangga di rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pasalnya, kesalahan dalam mencuci pakaian tidak hanya membuat pakaian menjadi tidak awet dan cepat rusak tapi juga mengganggu kenyamanan dan kesehatan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, tentang kesalahan yang sering terjadi saat mencuci pakaian.

1. Detergen terlalu banyak

Kesalahan yang cukup sering terjadi ketika mencuci pakaian adalah menggunakan detergen secara berlebihan. Makin banyak detergen, lebih banyak punya busa yang dihasilkan. Hal ini bisa menyebabkan kotoran malah tertahan di serat-serat pakaian yang tidak terbilas bersih. 

Dampaknya bisa muncul noda kuning akibat bakteri yang menumpuk di pakaian. Jadi, ikuti petunjuk penggunaan detergen sesuaikan dengan jumlah pakaian dan air untuk mencuci. 


2. Menuangkan detergen langsung ke pakaian

Ilustrasi deterjen | pixabay
Ilustrasi deterjen | pixabay

Kesalahan selanjutnya adalah menuangkan detergen secara langsung ke pakaian. Butir pada detergen bubuk yang tidak larut sempurna akan tertinggal di serat kain yang nantinya akan menimbulkan noda dan merusak warna pakaian.

Cara melarutkan detergen yang baik adalah dengan terlebih dahulu menuangkan air ke dalam ember atau mesin cuci, dilanjutkan dengan menuang detergen secukupnya.

3. Membuka kancing pakaian

Ketika mencuci pakaian yang memiliki kancing, jangan biarkan kancing masih terpasang. Jahitan kancing bisa mengendur dan bisa membuat lubang kancing menjadi melar. 

4. Tidak menutup resleting

Sebaliknya, untuk mencuci pakaian yang memiliki resleting seperti jaket dan celana, pastikan untuk menutupnya. Selain mencegah pakaian melar, juga menjaga resleting pakaian tidak rusak dan tidak mengait pakaian lainnya.

5. Mencampur semua jenis pakaian

Setiap pakaian memiliki bahan kain yang berbeda-beda, ada yang tipis dan lembut, ada yang keras dan tebal, berwarna-warni dan juga rawan luntur. Belum lagi tingkat kotorannya. Jadi, Anda perlu memilah-milah sebelum memasukkan ke mesin cuci. Jangan biarkan bakteri dan jamur dalam pakaian bebas berpindah ke pakaian lain. Pisahkan mencuci bagian atasan dan bawahan, termasuk pakaian warna putih dengan warna lain.


6. Mengucek noda terlalu keras

Ilustrasi mengucek pakaian
Ilustrasi mengucek pakaian.

Diantara kita pasti masih banyak yang mengucek pakaian secara manual atau langsung, bahkan yang mencuci pakai mesin cuci. Misalnya jenis pakaian dalam dan dengan noda-noda khusus yang menempel.  Jangan terlalu keras mengucek atau menggosok untuk menjaga pakaian lebih tahan lama. Rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah diberi detergen, biarkan bekerja secara alami mengangkat kotoran

7. Merendam terlalu lama

Merendam pakaian sebelum mencuci bertujuan untuk  memudahkan kita saat proses mencuci dan menghilangkan kotoran. Umumnya, lama waktu yang dibutuhkan oleh campuran untuk menguraikan noda adalah kurang lebih selama 1-2 jam. Jangan sampai terlalu lama dapat merusak pakaian serta melunturkan warna asli pakaian tersebut. Saat merendam pakaian sebaiknya memisahkan pakaian sesuai warnanya. 

Untuk perlindungan dari kuman dan bakteri di tengah situasi pandemi saat ini, Anda bisa menggunakan detergen dengan Active Shield Technology, 10x lebih efektif membunuh kuman. Siap memberi perlindungan ekstra, jaga pakaianmu tetap bersih sepanjang hari!

 


8. Mencuci pakaian berlabel dry clean

ilustrasi mesin cuci
ilustrasi mesin cuci (sumber: iStockphoto)

Kesalahan dalam mencuci pakaian selanjutnya adalah mencuci pakaian berlabel ‘dry clean’. Pakaian berlabel dry clean biasanya berbahan linen dan sutra dan dapat dicuci dengan tangan kemudian dikeringkan dengan diangin-anginkan saja.

Sebelum mencuci pakaian tersebut, pastikan kamu melakukan tes warna dengan cara membasahi kapas yang telah diberi air detergen. Oleskan pada bagian jahitan yang tersembunyi untuk melihat jika ada warna yang luntur. Jika tidak ada, lanjutkan cuci pakaian dengan air sabun, kucek sekali dua kali lalu bilas dan usap pakaian tersebut dengan handuk agar air bilasan terserap handuk.

9. Lupa pewangi pakaian

Khawatir pakaian masih bau apek dan tidak wangi, pastikan menggunakan detergen yang sudah dilengkapi dengan pewangi. Ada detergen yang dilengkapi dengan aroma Buah Peach dan Bunga Sakura. Tidak hanya memberikan proteksi higienis dari kuman tapi juga memiliki wangi lembut, manis, dan menyegarkan. 

 


10. Membiarkan kerutan pakaian

Ilustrasi
Ilustrasi pakaian yang dijemur. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Kesalahan dalam mencuci pakaian yang jarang diperhatikan selanjutnya adalah membiarkan kerutan pakaian setelah dicuci. Ada beberapa mesin cuci yang memungkinkan pakaian tidak perlu dijemur untuk dikeringkan.

Namun untuk beberapa pakaian yang mudah berkerut jika dibiarkan begitu saja akan menambah kerutan dan akan sulit untuk membuatnya halus dan licin kembali. Pastikan Anda mengkibas-kibaskan pakaian setelah dicuci agar kerutan tidak semakin parah.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya