Liputan6.com, Jakarta - Dari sekian banyak, ada beberapa gurun yang disebut sebagai yang terpanas di dunia, salah satunya adalah Dash-e Lut di Iran. Saking panas, pasir di gurun tersebut bahkan mampu menggoreng telur sampai matang.
Menurut laman Oddity Central, Rabu (17/3/2021), Dasht-e Lut, yang berarti "Dataran Kehampaan" dalam bahasa Persia, dipercaya para ilmuwan sebagai gurun yang pada jutaan tahun lalu merupakan dasar laut.
Pergeseran tektonik diduga jadi penyebab dataran laut naik, sedangkan air yang tersisa kemudian menguap karena temperatur tinggi. Kini, dataran tandus tersebut dikelilingi pegunungan di tiap sisi. Alhasil, udara lembap dari Laut Mediterania dan Laut Arab tidak bisa masuk.
Advertisement
Baca Juga
Situasi itu membuat Gurun Dasht-e Lut, meski hanya di urutan ke-25 gurun pasir terluas di dunia, mampu memecahkan rekor sebagai tempat dan gurun dengan suhu terpanas se-Bumi.
Melalui Spektroradiometer Pencitraan Resolusi Sedang yang terpasang di satelit Aqua NASA antara 2003--2010, serta himpunan data lain mengungkap suhu tanah terpanas rata-rata tercatat di Dasht-e Lut. Temperatur tertingginya mencapai 70,7 derajat celsius pada 2005.
Bagian terpanas dari Dasht-e Lut adalah wilayah bernama Gandom Beryan, dataran tinggi seluas 480 km persegi. Kerikil vulkanik yang menyelimuti dataran tersebut jadi faktor utama suhu tinggi karena menyerap banyak energi matahari, tapi sedikit melepaskan.
Menariknya, nama Gandom Beryan yang berarti "Gandum Panggang" dalam bahasa Persia, terinspirasi dari legenda roti yang terpanggang ketika ditinggalkan di gurun pasir tersebut. Dengan suhu yang memang begitu panas, legenda tersebut pun mudah dipercaya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Sulit Tumbuh Tanaman
Faktor lain pemicu panas ekstrem di Dasht-e Lut adalah kurangnya vegetasi. Tanah yang asin membuat tanaman susah bertahan hidup di area ini. Satu-satunya tanda kehidupan tanaman adalah lumut gurun dan tamariska, semak tangguh yang bisa tumbuh sampai setinggi 10 meter.
"Suhu terpanas diamati di lokasi tanpa vegetasi. Tapi, kalau sebuah oasis dikembangkan dengan irigasi dari air bawah permukaan di gurun, suhu maksimum bisa mengecil," terang Roger Pielke Sr., ahli iklim dari Institut Kerjasama Penelitian Ilmu Lingkungan di Universitas Colorado pada NASA.
Hal menarik lainnya dari gurun tandus tersebut, meski pasir dan bebatuan bisa digunakan untuk menggoreng telur, temperatur udara di Dasht-e Lut rata-rata sekitar 39 derajat celsius.
Tak hanya punya gurun terpanas, salah satu kota di Iran, Bandar-e Mahshahr atau Bandar Mahshahr juga termasuk dalam daftar kota terpanas di dunia.
Berdasarkan laporan Telegraph, kota ini terkenal panas, gersang, dan kering. Pada Juli 2015, suhu yang tercatat adalah 74 derajat celcius, sedangkan suhu rata-ratanya sekitar 46 derajat celcius.
Advertisement