Menyaksikan Perjalanan Savitri Mencari Calon Suami dalam Pentas Virtual Teater Koma

Lakon Savitri yang dipentaskan Teater Koma merupakan kisah tentang kesetiaan dan kesabaran cinta ketika berhadapan dengan maut.

oleh Komarudin diperbarui 24 Mar 2021, 20:03 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 20:03 WIB
Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno
Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno dalam konferensi pers Savitri secara daring, Rabu (24/3/2021)

Liputan6.com, Jakarta - Teater Koma genap berusia 44 tahun pada 1 Maret 2021. Merayakan momen ulang tahun tersebut, pihaknya menggelar pementasan lakon Savitri yang bisa ditonton lewat akun YouTube mereka mulai dari Kamis, 25 Maret 2021 pukul 19.30 WIB hingga Rabu, 31 Maret 2021 pukul 23.59 WIB.

"44 tahun itu bukan usia yang pendek untuk sebuah kelompok teater, tapi juga belum cukup tua, dan Teater Koma masih tetap melaksanakan produksi teater," kata pemimpin produksi Teater Koma, Ratna Riantarno, saat konferensi pers daring, Rabu (24/3/2021).

Di masa pandemi COVID-19, kata Ratna, Teater Koma tetap berproduksi, salah satunya lewat lakon Savitri. Ini merupakan satu dari lima kegiatan dalam Festival 44 yang dilaksanakan pada Maret 2021--Juni 2021.

Festival yang dilangsungkan secara virtual ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti nonton teater di rumah, Teater Koma pentas di sanggar, dan monolog.

Savitri sendiri merupakan kisah kesetiaan putri Raja Mandraka. Awalnya, Savitri menjalankan sebuah tradisi Kerajaan Mandraka, yang juga dilakukan oleh ibunya, yaitu pergi berkelana mencari calon suami.

Setelah melakukan perjalanan jauh dan menemui sekian banyak calon, pilihan Savitri jatuh pada Setiawan. Para peramal Kerajaan Mandraka kemudian memperkirakan bahwa Setiawan berumur pendek. Savitri tidak peduli dengan ramalan tersebut, dan menikahi Setiawan.

"Savitri merupakan kisah tentang kesetiaan dan kesabaran cinta ketika berhadapan dengan maut. Lakon ini diproduksi di gedung pertunjukan, tanpa disaksikan secara langsung oleh para penikmat seni," ujar Nano Riantiarno selaku sutradara lakon Savitri. "Namun, dengan tidak adanya penonton, para pemain tetap bersemangat."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan untuk Teater Koma

Savitri
Sekar Dewantari yang berperan sebagai Savitri mengatakan sosok tersebut (Liputan6.com/Komarudin)

Sekar Dewantari sebagai pemeran Savitri mengatakan bahwa karakter dalam lakon tersebut berbeda jauh dengan kepribadiannya. Savitri bagi Sekar sebagai sosok teladan.

"Savitri punya inner power yang luar biasa, punya dedikasi yang luar biasa, juga punya cinta yang kuat dan luar biasa. Kesetiaannya pada suami pun sangat luar biasa," ujar Sekar.

Dalam kesempatan itu, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Billy Gamaliel, mendukung Teater Koma karena telah jadi pelopor seni di Indonesia yang produktif. Selain itu, Teater Koma juga konsisten dalam berkarya dan menghadirkan lakon-lakon yang menyampaikan pesan moral menarik untuk diteladani.

"Di tengah pandemi yang semua kegiatan dilangsungkan secara virtual, Teater Koma tetap menghibur dan menambah wawasan para penikmat seni dari berbagai daerah di Indonesia dan menemani berbagai generasi," ujar Billy.

Billy menambahkan, jika sebelumnya orang-orang daerah harus datang ke Jakarta untuk menikmati pertunjukan Teater Koma, "kali ini mereka bisa menyaksikannya secara virtual di tempat masing-masing."

Wayang Potehi

Infografis Wayang Potehi
Wayang Potehi menjadi salah satu warusan seni budaya Tionghoa - Jawa
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya