Liputan6.com, Jakarta - Para pelaku industri perjalanan saling bahu-membahu demi menghidupkan kembali geliat berwisata. Baru-baru ini, perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup, Traveloka, merilis hasil survei terkait tren perencanaan perjalanan di 2021.
VP Marketing Accommodation SEA, Traveloka, Shirley Lesmana, menyebut survei ini dilakukan pada Februari 2021. Poin pertama adalah perihal destinasi pilihan, di mana warga Indonesia turut mendukung pariwisata domestik.
Advertisement
Baca Juga
"Data ini yang kami temukan, di masa pandemi, ketika tidak bisa ke luar negeri, ternyata orang Indonesia semakin mengapresiasi betapa cantiknya alam, budaya Indonesia, kuliner dan sebagainya," kata Shirley dalam "Traveloka - Konferensi Pers Virtual: EPIC Sale 2021," Rabu, 24 Maret 2021.
"Yang menarik, selain 40-an persen yang berminat pergi ke destinasi di dalam negeri, ternyata 44 persen juga sudah rindu kampung halaman," tambahnya.
Poin kedua dari sisi transportasi yang cocok dan memberi kenyamanan di masa pandemi. Shirley menyebut, yang masih tetap paling populer adalah moda transportasi udara.
"Selama masa pandemi ini, (ada pula) kenaikan tren untuk bepergian dengan mobil pribadi karena memberi privasi dan fleksibilitas yang lebih tinggi," jelasnya soal tren perencanaan perjalanan pada tahun 2021.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah:
Road Trip
Shirley turut mengapresiasi pemerintah yang telah menyiapkan insfrastruktur, hal yang juga tercatat dalam data perfomance pihaknya. Secara umum, dikatakannya, kota-kota yang telah memiliki jalur transportasi darat lebih baik muncul sebagai destinasi pilihan.
"Misalnya di seputar Trans-Jawa atau Trans-Sumatera ini secara umum proses recovery-nya memang lebih tinggi," ungkap Shirley.
Terkait jenis akomodasi, yang terpopuler selama pandemi masih tetap hotel, vila, apartemen, dan homestay. "Yang bisa saya share sebetulnya mitra kami yang secara disiplin menerapkan protokol kesehatan lah yang memiliki performa lebih baik," jelasnya.
Ia menambahkan, semua pelaku pariwisata juga berkomitmen menjalankan standar kesehatan Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Advertisement