Sejarah Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah yang Namanya Mirip Judul Sinetron

Selain keindahan alamnya, Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS) punya sejarah menarik.

oleh Komarudin diperbarui 31 Mar 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 08:03 WIB
Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS)
Selain keindahan alamnya, Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS) punya sejarah menarik (dok.instagram/@ayoketamannasional_offical/https://www.instagram.com/ayoketamannasional_official/?hl=id/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki 115 taman wisata alam. Salah satunya bernama unik, mirip judul sinetron, yakni Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS). 

Taman Wisata Alam  Danau Dendam Tak Sudah tersebut terletak di Bengkulu. Nama taman itu cukup unik di telinga dan mempunyai cerita bersejarah.

"Nama yang cukup aneh di telinga tersebut terkait dengan pembangunan dam/bendungan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Konon, koloni membangun bendungan untuk menampung banjir," tulis @ayoketamannasional_official, 25 Maret 2021.

Namun, hingga masa penjajahan berakhir, lanjut akun Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi, Ditjen KSDAE, bendungan itu tak kunjung usai dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, luka dan dendam penduduk Bengkulu tak berkesudahan.

"Ada juga yang mengaitkan nama Dendam Tak Sudah itu berasal dari Dam yang Tak Sudah, bahkan cerita legenda rakyat lainnya," imbuh akun tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Destinasi Unggulan

Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS)
Selain keindahan alamnya, Taman Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah (TWA DDTS) punya sejarah menarik (dok.instagram/@ayoketamannasional_offical/https://www.instagram.com/ayoketamannasional_official/?hl=id/Komarudin)

TWA DDTS sebelumnya merupakan bagian dari Cagar Alam Danau Dusun Besar dengan luas 577 hektare. TWA ini merupakan yang termuda dari delapan TWA yang dikelolan BKSDA Bengkulu.

Pada 2019 melalui Evaluasi Kesesuaian Fungsi, 88,82 hektare lahan cagar alam diubah fungsinya menjadi TWA. Dengan alam yang indah dan posisi yang strategis, kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Bengkulu.

"Selain keindahan alamnya, kawasan ini menyimpan potensi flora dan fauna yang beragam," kata akun tersebut.

Salah satunya merupakan habitat dari anggrek pensil (Papilionanthe hookeriana) atau dijuluki “Ratu Anggrek”. Anggrek ini sempat masuk ke dalam daftar flora dilindungi. Beragam jenis kantong semar juga tumbuh subur di kawasan ini.

"Dimana pada Januri 2021 sempat menghebohkan warga Kota Bengkulu dgn aroma pandannya yang tercium sampai beberapa kilometer karena mekar secara bersamaan. Potensi fauna yg juga beragam dan menjadi habitat bbrapa Burung air seperti Bangau Tongtong, Cangak Merah, dan jenis burung," tandasnya.

Polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta

Infografis Polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya